Mohon tunggu...
Putra Wiwoho
Putra Wiwoho Mohon Tunggu... -

Pengamat sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dukung Industri Pertahanan Dalam Negeri

3 Februari 2016   09:56 Diperbarui: 3 Februari 2016   10:43 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu tolok ukur dari kemajuan suatu bangsa adalah bahwa bangsa tersebut mampu menciptakan berbagai karya inovasi teknologi dan dapat dirasakan manfaatnya bagi kepentingan masyarakat, institusi maupun dunia secara global. Merupakan  kebanggaan bagi suatu bangsa bila penciptaan hasil karya teknologi maupun ilmu pengetahuan lainnya tersebut terlahir dari generasi muda yang memiliki orientasi pandangan jauh kedepan bagi kemajuan bangsanya.

Hal ini yang dilakukan oleh Mahasiswa Institut Teknologi 10 November (ITS), Bachtiar Dumais Laksana (23), rupanya dia tak mau tinggal diam jika Indonesia tertinggal di bidang teknologi, utamanya pertahanan dan keamanan. Atas alasan itu pula, bersama Adhitya Whisnu Pratama dan Muhammad Iqbal membuat kendaraan taktis mini tanpa awak pertama. 

Tank robot yang dikendalikan lewat remote control ini dirancang, dirakit dan diproduksi sendiri oleh ketiganya. Produk tersebut belum diproduksi massal, masih berupa purwarupa. Tank ini diberi nama War-V1. Untuk mendukung aktivitasnya, mereka mendirikan perusahaan sendiri yang diberi nama BDL-Tech. Produknya tersebut sudah dilirik oleh Kodam VI/Mulawarman di Balikpapan, serta Batalyon Kavaleri 8 Divisi Infantri 2 Kostrad di Bandung.

Walau awalnya adalah bertujuan untuk menyelesaikan skripsi kuliahnya, ketiganya telah berupaya untuk memberikan kontribusi besar bagi kemajuan alat pertahanan bagi TNI. Dukungan yang besar juga diberikan oleh TNI kepada siapapun yang dapat menghasilkan karya inovasi bagi kemajuan dan modernisasi Alat Utama Sistem Pertahanan (alutsista) Negara kita.

Selain inovasi yang dilakukan oleh putra-putra bangsa dan para mahasiswa Indonesia, TNI melalui lembaga penelitian dan pengembangannya seperti Lembaga Pengkajian Teknologi (Lemjiantek), Dinas Penelitian dan Pengembangan masing-masing angkatan juga telah menciptakan beberapa alat utama sistem pertahanan berupa persenjataan maupun alat pendukung lainnya yang tidak kalah kecanggihannya dengan yang dimiliki oleh negara maju lainnya.

Tekad pemerintah dan TNI untuk meningkatkan dan memajukan industri pertahanan Indonesia harus kita dukung bersama sebagai bentuk upaya alih teknologi maupun sebagai produsen alutisita. Hal ini sangat penting dirasakan, karena disamping untuk meninggalkan ketergantungan pada negara lain, juga untuk meningkatkan pemasukan negara dari sisi ekonomi.  Negara-negara lain di dunia telah mengakui bahwa bangsa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat mengelola sumber dayanya.          

Industri pertahanan merupakan industri strategis, sehingga diperlukan dukungan dari pemerintah agar tercipta industri pertahanan yang mampu memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional dan juga dalam perdagangan internasional.  Pemerintah dapat berperan sebagai planner, supporter, investor, regulator, dan sekaligus sebagai customer. Pemerintah berperan dalam pengembangan dan inovasi teknologi, efektivitas dan efisiensi industri, menarik minat pasar baik domestik maupun internasional, juga sebagai regulator dalam kebijakan-kebijakan yang memproteksi industri.

Wujud peran Pemerintah Indonesia dalam industri pertahanan salah satunya direalisasikan dengan membentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) pada tahun 2010 yang diharapkan dapat melakukan revitalisasi industri pertahanan di Indonesia.

Alokasi anggaran belanja pertahanan yang semakin meningkat juga menjadi salah satu concern pemerintah dalam memajukan industri pertahanan, yang dibarengi dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Undang-Undang Industri Pertahanan ini memberikan keberpihakan pada berkembangnya industri pertahanan dalam negeri sehingga diharapkan dapat kembali bangkit dan bersaing dengan pasar internasional. 

Sinergitas antara pemerintah, instansi swasta, akademisi maupun dari TNI sendiri yang merupakan sebagai pengguna (user) sangat perlu ditingkatkan, bukan saja melalui workshop-workshop atau pameran-pameran, tetapi juga kerja sama dalam penelitian dan pengembangan agar kedepan akan semakin banyak dan lebih beragam jenis alutsista yang dapat kita kembangkan bahkan kita ciptakan sendiri. Semoga bangsa Indonesia semakin disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia dalam penguasaan teknologi secara menyeluruh, kita dukung generasi-generasi muda kita untuk lebih dapat berkreasi, berinovasi dan menghasilkan karya yang mendunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun