Mohon tunggu...
Putra Wiwoho
Putra Wiwoho Mohon Tunggu... -

Pengamat sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berantas Teroris

1 Desember 2015   11:48 Diperbarui: 1 Desember 2015   11:57 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Peristiwa aksi terorisme di Perancis beberapa hari lalu mengetuk nurani kemanusiaan dan mengangetkan dunia Internasional, betapa tidak, aksi yang dilakukan kelompok teroris secara serentak dan bersamaan waktunya di satu negara menimbulkan jumlah korban yang sangat besar. Lebih dari 125 nyawa manusia melayang hanya dalam hitungan menit, dan ratusan lainnya mengalami luka-luka, setelah beberapa lokasi menjadi sasaran pengeboman dan penembakan yang dilakukan oleh kelompok teroris.

Tindakan aksi terorisme semacam ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, hal ini menuntut kita semua baik aparat keamanan maupun semua lapisan masyarakat untuk selalu waspada untuk mencegah terjadinya aksi-aksi teroris maupun tindakan kejahatan bersenjata lainnya.

Terorisme dapat didefinisikan sebagai sebuah aksi kekerasan terencana dengan motivasi politik. Kekerasan dalam terorisme bisa terjadi terhadap negara atau terhadap kelompok tertentu. Aksi terorisme bertujuan untuk intimidasi atau memaksakan kepentingan tertentu karena dianggap cara lain sudah tidak mungkin dilakukan.

Selain itu hal tersebut, teroris mempunyai keyakinan bahwa kekerasan adalah suatu cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang diperkuat dengan tafsir dogma secara parsial  (pemahaman agama yg tidak utuh).

Makin maraknya aksi pelaku kejahatan yang menggunakan senjata api yang mematikan, jangan dianggap suatu hal biasa saja, tidak menutup kemungkinan, bahwa aksi-aksi kejahatan tersebut dilakukan kelompok teroris untuk mencari dana dengan melakukan perampokan yang disertai pembunuhan terhadap korbannya.

Pemerintah harus bertindak tegas  kepada setiap orang yang menggunakan senjata api tanpa dilengkapi dengan surat ijin. Hal tersebut untuk mengantisipasi terhadap tindak kejahatan yang menggunakan senjata api.

Beberapa waktu lalu kita ketahui bersama bahwa negara kita tidak henti-hentinya diteror  dengan berbagai aksi teroris berupa peledakan bom di lokasi-lokasi strategis, seperti tempat keramaian, mall, tempat ibadah,  kantor kedutaaan negara sahabat maupun lokasi-lokasi yang memberikan dampak korban yang cukup banyak.

Selain itu dalam melakukan aksinya kelompok yang ditengarai sebagai para teroris disinyalir ingin mencoba memisahkan antara TNI dan Polri dalam menjaga keamanan Bangsa ini. Upaya memecah persatuan TNI dan Polri itu dimaksudkan agar kekuatan penegak hukum melemah, hal itu adalah taktik dari para teroris dalam upayanya memecah kekuatan negara. Teroris adalah musuh negara, tidak bisa dihadapi satu instansi saja. Untuk itu diharapkan semua instansi baik TNI, Polri dan pemerintah serta masyarakat bersatu padu dalam memberantas terorisme di tanah air.

Rutin Gelar Latihan

Beberapa tahun belakangan ini TNI telah rutin menggelar latihan gabungan penanggulangan terorisme guna meningkatkan koordinasi dan keterampilan pasukan, dan untuk mengantisipasi aksi teror yang sering di lakukan oleh kelompok radikal, terutama di daerah Sulawesi yang dinilai rawan aksi teroris seperti di daerah Kabupaten Poso. Diharapkan dengan latihan tersebut pasukan  TNI bisa mendapat gambaran yang jelas berbagai hal tentang teroris sekaligus mencari langkah penanganan yang tepat untuk melumpuhkan aksi para teroris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun