Mohon tunggu...
Putra SatriaPamungkas
Putra SatriaPamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Musik memberikan Rasa dan Inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksplorasi Edukatif: Kunjungan Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi

23 Juni 2024   20:37 Diperbarui: 23 Juni 2024   20:50 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIB Universitas Pakuan  (Dokumentasi Pribadi)

Mengunjungi rumah sakit jiwa adalah pengalaman yang tidak biasa bagi seseorang yang baru pertama kali, banyak nilai Historis dan Edukatif yang dapat dipelajari. Selasa (04/06/2024) Mahasiswa ilmu komunikasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan (FISIB UNPAK) Melakukan Kunjungan Edukatif ke Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSJMM) sebagai salah satu RSJ ternama di Bogor.

Rumah sakit jiwa yang sudah berdiri sejak zaman Belanda ini dipilih sebagai lokasi kunjungan karena memiliki fasilitas yang lengkap, dan pengalaman panjang dalam bidang pelayanan kesehatan, terutama dalam penanganan kesehatan jiwa. Berlokasi di Jl. Pabuaran No. 9, RT. 02/RW. 11, Menteng, Kota Bogor, Jawa Barat. Widya Bunga Lestari Hasta selaku ketua panitia mengatakan "Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari dunia psikologi, cara berkomunikasi dengan pasien dengan gangguan mental dan memberi pemahaman tentang stigma yang beredar soal orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (Dokumentasi Pribadi)
Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (Dokumentasi Pribadi)

Acara dimulai dengan mini seminar dan membahas peraturan di Aula Diklit RSJMM, dilanjutkan dengan mengunjungi berbagai ruang inap yang ada di RSJ tersebut, dan melihat bagaimana cara dokter berkomunikasi dengan pasien. Mahasiwa dibagi menjadi 4 kelompok, dan memiliki tujuan ruangan yang berbeda. Kelompok pertama mengunjungi ruangan Sadewa, Kelompok kedua mengunjungi ruangan Drupadi, Kelompok ketiga mengunjungi ruangan Arimbi, dan kelompk terakhir mengunjungi ruangan Subadra. Masing-masing kelompok akan diberikan waktu untuk mewawancarai dokter, staff, dan perawat. Saya Putra Satria Pamungkas selaku mahasiswa FISIB mendapat bagian membahas ruang Arimbi, yaitu ruangan yang menangani orang dengan gangguan semi-stress. 

Di ruangan Arimbi, kami sedikit mewawancarai dokter yang berada di ruangan tersebut, kami menanyankan tentang ruangan Arimbi, berapa rata-rata usia yang berada di ruangan tersebut, dan bagaimana teknik atau cara dokter berkomunikasi dengan pasien? "Ruang Arimbi merupakan ruangan yang stabilitasasi yang pasiennya terdapat laki-laki berumur sekitar 18 sampai 55 tahun. Untuk masuk ke ruangan ini ada dua jalur proses, yang pertama itu lewat IGD atau lewat POLI setelah itu di screening awal lalu masuk ke ruangan lesmana atau upip unit pelayanan intensif psikiatri untuk di screening lagi lalu setelah 2 sampai 3 hari disana sesuai kondisi baru akan masuk ke ruangan stabilisasi dari ruangan stabilisasi selesai pasien bisa dipulangkan nanti mereka akan kontrol jalan. untuk teknik komunikasi yang kami terapkan itu adalah Terapeutik. Terapeutik itu berarti ada efek terapinya minimal kehadiran kita itu tidak menjadikan mereka stress" ucap Pak Rahmat selaku dokter di ruang Arimbi.

Ruang inap Arimbi (Dokumentasi Pribadi)
Ruang inap Arimbi (Dokumentasi Pribadi)

Kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi ruang rehabilitasi yang dipandu oleh Ibu Sri Lestari Dwi Saptorini S.Psi. Ibu Sri menjelaskan bahwa ada 5 kelas yang akan diikuti oleh para pasien, yaitu tata boga (membuat Roti dan telur asin), Gerabah (membuat kerajinan dari tanah liat), hidroponik dan organik. Setelah selesai, Kami mahasiswa diminta kembali ke Aula Diklit untuk mempergatikan mini seminar yang dipandu oleh Ibu Dewi Mustikawati Handayani S.Psi, M.Psi.

Kesimpulannya Bahwa manusia memiliki batas mental dan pikiran yang berbeda, hal-hal seperti kalimat cacian atau bully, akan membuat mereka stress dan bila tidak teratasi akan mengakibatkan gangguan jiwa. Bila sudah terjadi, butuh perjuangan yang keras dan lama untuk kembali normal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun