Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... -

"this is it"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalananku dengan Penulis Buku Gurita Cikeas

11 Mei 2012   12:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:26 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Malam itu pukul 20.30 senin 6 Mei 2012, kami menemui seorang penulis hebat di negeri ini George Junus Aditjondro. Nama yang tidak asing lagi pastinya, usia yang tak lagi muda ternyata masih menyimpan semangat yang begitu membara. Buat kami beliau adalah sosok ramah seorang penulis sekaligus pemikir yang sangat luar biasa dan patut dijadikan motivasi bagi kami yang masih muda-muda.

Malam itu juga kami mendapat kesempatan untuk mengobrol sekaligus merencanakan ke lapangan guna penelitiaanya sekaligus acara sirahturahmi dengan kawan lamanya di Tentena “Kota kecil di kabupaten Poso Sulawesi Tengah”. Kurang lebih sekitar 1 jam kita ngobrol beliau memceritakan pengalamannya dan di selingi dengan bahasa-bahasa lelucon dan tentu membuat kami tertawa terpingkal-pingkal.

Waktu membatasi kami untuk ngobrol dan mendengarkan beliau menceritakan pengalamannya sebagai seorang penulis karena sudah pukul 22.00 Wita. Maka kami berpamitan pulang dan melakukan persiapan untuk keberangkatan kami besok.

Kami berangkat dari kota palu Sulawesi tengah pukul 11.59 siang menuju ke Tentena, kurang lebih sekitar 1 jam perjalan di tengah perjalan kami mendapat sedikit hambatan di Jalan trans Sulawesi yang merupakan jalur utama untuk keluar masuk kota palu kami tertahan sekitar 30 menit menungu antrian kendaraan bermotor karena jalur tersebut sedang mengalami perbaikan sehingga diberlakukan aturan buka tutup jalan.

Di saat- saat kami menunggu antrain kendaraan bermotor yang semakin lama justru semakin panjang kami manfaatkan waktu kami untuk sedikit santai dan menikmati jagung rebus,kacang goring dan lalampa (panganan dari ketan di bungkus daun pisang). karena buka tutup jalan ternyata di manfaatkan ina-ina “Julukan ibu-ibu dalam bahasa kaili” berjualan panganan.

Tepat pukul 03.00 sore kami melanjutkan perjalan kami, sore itu cuaca sedikit tidak bersahabat hujan mengguyur perjalan kami hingga di kota Parigi “Kota kabupaten Parimo di Sulawesi Tengah” singkat cerita berhubung saya sendiri tertidur dalam mobil dan terbangun ketika sudah sampai di kota tentena pukul 22.30 maka saya banyak kehilangan pengalam perjalan kami..hehehehee

Bersambung….

Terima Kasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun