Mohon tunggu...
INDONESIA NEWS
INDONESIA NEWS Mohon Tunggu... Guru - Anak Bangsa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberitakan yang benar, bicara benar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Iman yang Menyembuhkan

20 Agustus 2023   17:12 Diperbarui: 20 Agustus 2023   19:41 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ABRAHAM  PELLOKILA 

Iman adalah inti dari hubungan manusia dengan Allah. Iman adalah keyakinan yang mendalam dan sungguh-sungguh terhadap keberadaan, karakter, dan kuasa Allah. Dalam perspektif Alkitab, iman yang menyembuhkan adalah iman yang lahir dari pertobatan kepada Yesus Kristus. Pertobatan adalah perubahan hati dan pikiran yang membawa seseorang menjauh dari dosa dan mendekat kepada Allah. Ini adalah langkah penting dalam proses memperkuat iman yang dapat membawa kesembuhan.

Dalam Alkitab, Allah dinyatakan sebagai Pencipta alam semesta, pemberi kehidupan, dan sumber segala kebaikan. Namun, manusia jatuh dalam dosa dan berpisah dari Allah. Permusuhan dengan Allah terjadi karena dosa merupakan pelanggaran terhadap kehendak-Nya. Allah yang suci dan sempurna tidak dapat bersekutu dengan dosa. Namun, Allah tetap penuh kasih dan memberikan jalan untuk kembali kepada-Nya melalui Yesus Kristus.

Ketika seseorang memilih untuk bertobat, ia mengakui dosanya, merasa menyesal, dan mengarahkan hidupnya kembali kepada Allah. Pertobatan adalah langkah awal dalam membangun hubungan yang kuat dengan Allah. Dalam pertobatan, seseorang mengalami transformasi spiritual yang mendalam. Allah memaafkan dosa-dosa kita melalui karya pengorbanan Yesus Kristus di salib. Inilah dasar dari iman Kristen yang kuat dan penuh harapan.

Alkitab mengajarkan bahwa iman tumbuh dari pendengaran dan pendengaran dari firman Tuhan. Rasul Paulus dalam Surat Roma 10:17 mengatakan, "Jadi iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." Firman Tuhan, yang terkandung dalam Alkitab, adalah panduan dan ajaran Allah untuk manusia. Melalui membaca, mempelajari, dan merenungkan firman-Nya, kita mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang karakter Allah, rencana-Nya, dan janji-janji-Nya.

Penting untuk memiliki iman yang teguh dalam firman Tuhan. Ini berarti memiliki keyakinan yang tak tergoyahkan terhadap apa yang Allah katakan dalam Alkitab. Ketika kita percaya sepenuhnya pada firman Tuhan, kita mengakui bahwa segala yang tertulis dalam Alkitab adalah kebenaran mutlak yang relevan bagi hidup kita. Ini adalah fondasi iman yang kokoh yang dapat membantu kita mengatasi ragu-ragu dan ketidakpastian.

Dalam Alkitab, janji-janji Allah untuk kesembuhan dan penyembuhan jelas dinyatakan. Di Kitab Keluaran 15:26, Allah menyatakan diri-Nya sebagai "Tuhan yang menyembuhkanmu." Di dalam Perjanjian Baru, kitab-kitab Injil penuh dengan kisah-kisah Yesus yang menyembuhkan orang sakit dan penyandang cacat. Yesus adalah teladan sempurna dari kuasa penyembuhan Allah. Ia mengajar, menyembuhkan, dan memberikan pengharapan kepada yang lemah dan terluka.

Namun, penting untuk diingat bahwa iman yang menyembuhkan bukan sekadar meminta dan mengharapkan kesembuhan fisik semata. Iman yang sejati juga melibatkan keseimbangan dalam mengerti kehendak Allah. Ada kalanya Allah menyembuhkan secara fisik, namun ada juga kalanya Allah memilih untuk memampukan kita melewati penderitaan dan ujian. Rasul Paulus sendiri mengalami penyakit yang tidak disembuhkan meskipun ia berdoa tiga kali. Namun, Paulus menyadari bahwa kasih karunia Allah mencukupi baginya, dan kelemahannya justru memperlihatkan kuasa Allah dalam hidupnya (2 Korintus 12:7-10).

Penting juga untuk menghindari pandangan yang salah bahwa kesembuhan selalu merupakan hasil dari kurangnya iman atau dosa tertentu. Meskipun iman yang kuat dapat mempengaruhi hubungan kita dengan Allah, bukan berarti semua penderitaan adalah akibat dari dosa atau kurangnya iman. Yesus sendiri mengajar dalam Yohanes 9:1-3 bahwa kebutaan seorang pria tidak disebabkan oleh dosa dirinya atau orang tuanya, tetapi untuk memuliakan Allah.

Kesimpulannya, iman yang menyembuhkan adalah iman yang lahir dari pertobatan kepada Yesus Kristus. Pertobatan membawa manusia menjauh dari dosa dan memungkinkan hubungan yang semakin erat dengan Allah. Iman yang tumbuh dari pendengaran dan penerimaan firman Tuhan memperkuat keyakinan kita akan janji-janji-Nya. Namun, iman yang menyembuhkan bukan hanya mengenai kesembuhan fisik semata, tetapi juga tentang kesembuhan spiritual dan kesediaan untuk mengikuti kehendak Allah dalam segala hal. Sebuah iman yang sungguh-sungguh memahami dan menerima kehendak Allah, terlepas dari apa yang kita alami dalam hidup ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun