Mohon tunggu...
Putra Rama Febrian
Putra Rama Febrian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Program Studi Jurnalistik. Saya adalah orang yang ingin terus belajar, terus berkembang, dan memanfaatkan keterampilan saya dalam hal-hal yang positif. Hobi saya bermusik dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Akhlak Individu dan Akhlak Sosial dalam Membentuk Kepribadian Muslim yang Kokoh

31 Desember 2023   12:20 Diperbarui: 1 Januari 2024   14:38 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Pengertian Akhlak Individu dan Akhlak Sosial

Manusia adalah makhluk Allah SWT yang memiliki enam komponen pokok, termasuk fisik, intelek, emosi, rohani, kepribadian, dan sosial. Allah SWT menegaskan kesempurnaan manusia dalam berbagai cara, termasuk dalam surat At-Tin. Oleh karena itu, akhlak manusia dibagi menjadi akhlak individu dan akhlak sosial. 

Secara bahasa, akhlak berasal dari bahasa Arab "al-akhlak", yang merupakan bentuk jamak dari kata "khuluq" atau "al-khaliq" yang berarti tabiat, budi pekerti, kebiasaan atau adat, keperwiraan, kesatriaan, kejantanan. Sedangkan pengertian secara istilah, akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang melahirkan perbuatan-perbuatan yang mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian.

Akhlak individu adalah sifat yang tertanam pada jiwa atau keadaan jiwa setiap pribadi yang melahirkan sikap dan tindakan yang melibatkan hubungan individu dengan Allah, yang tercermin dalam kepatuhan dan akhlak yang baik. Jika seorang membenarkan tidak adanya Ilah selain Allah SWT dan taat beribadah kepadanya maka disebut akhlak individu yang baik kepada Allah SWT dan melahirkan kasalehan individu. 

Sedangkan akhlak sosial adalah sifat dan keadaan jiwa setiap pribadi yang melahirkan sikap dan tindakan individu tersebut terhadap manusia, alam, dan lingkungan hidup. Jika orang itu memiliki akhlak yang baik kepada sesama manusia, alam dan lingkungan hidup maka disebut akhlak sosial yang baik dan melahirkan kesalehan sosial. 

2. Keseimbangan Akhlak Individu dan Akhlak Sosial

Akhlak individu dan akhlak sosial dalam Islam tidak dapat dipisahkan. Keduanya harus ada dalam setiap muslim, karena agama menekankan bahwa baik akhlak individu maupun akhlak sosial adalah bagian dari kesalehan yang harus bersifat total atau keseluruhan. Akhlak individu tidak hanya berkaitan dengan pengabdian kepada Allah, tetapi juga membentuk kepribadian islami yang berdampak positif pada kehidupan sosial. 

Kesalehan tidak hanya dilihat dari ketaatan dan kesungguhan seseorang dalam menjalankan ibadah ritual, karena ini sifatnya hanya individual dan sebatas hubungan dengan Allah (Hablum minallah) tetapi kesalehan juga dilihat dari dampak konkritnya dalam kehidupan bermasyarakat. Kesalehan sangat tergantung pada tindakan nyata seseorang, dalam hubungannya dengan sesama manusia (Hablum minannas); juga sangat tergantung pada sikap serta perilakunya terhadap alam, baik hewan, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya (hablum minal alam). Oleh karena itu, keseimbangan antara akhlak individu dan akhlak sosial sangat penting dalam Islam.

3. Keseimbangan Hubungan dengan Allah, Manusia, Alam dan Lingkungan Hidup dalam Islam

Menjaga keseimbangan hubungan dengan Allah melibatkan pelaksanaan ibadah yang seimbang antara keterhubungan dengan Sang Pencipta (habluminallah) dan keterikatan dengan sesama makhluk (habluminannas). Ini terwujud melalui peningkatan taqwa, menjaga kualitas hubungan vertikal dengan Allah SWT, sekaligus menjaga hubungan yang harmonis dan adil dengan sesama makhluk. Praktik ini terwujud dalam pembacaan, pemahaman, serta penerapan isi Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, pengamalan shalat yang khusyuk, serta menjaga hubungan yang baik dan menghindari perbuatan zalim terhadap sesama manusia dan makhluk Allah lainnya.

Menjaga keseimbangan hubungan dengan sesama manusia dan makhluk Allah melibatkan serangkaian praktik. Ini termasuk menjaga hubungan yang baik dengan sesama serta menghindari perbuatan zalim seperti menyakiti atau menganiaya orang lain. Selain itu, menjaga keseimbangan antara hak Allah dan hak-hak lainnya, serta mempertahankan harmoni antara kehidupan dunia dan akhirat, menjadi aspek penting. Memenuhi kewajiban agama dan menyesuaikan dengan tuntutan kehidupan juga menjadi bagian penting dalam menjaga keseimbangan, termasuk menyeimbangkan kepentingan pribadi dengan kepentingan umum dalam setiap tindakan dan keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun