Mohon tunggu...
Putra Pujangga
Putra Pujangga Mohon Tunggu... -

Menulis syair dan puisi cinta maupun puisi lainnya untuk dibagikan kepada semua orang sebagai pengobat hati dan memperluas cakrawala pemikiran tentang cinta maupun kehidupan yang indah dan bermakna. Love is something very mysterious, highly anticipated all the creatures on this earth, but that does not goto the love will always be crying all the time. Universal Love is the language of the infinite in Religion Group of the tribe as well.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menjaga Bait Kerinduan

16 Desember 2010   21:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:40 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjaga Bait Kerinduan

[caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Menjaga Bait Kerinduan"][/caption] Terus teringat dan selalu teringat , bukan saja bayanganmu Tetapi seluruh lekuk tubuhmu, dan indah bola matamu Karena kau adalah kekasihku , yang menjadi tumpuan hati Di setiap waktu , masa dan langkah hidupku **** Bagiku , dirimu adalah oase kebahagiaan Yang tak mungkin tergantikan oleh seribu bidadari, Seribu keindahan dan semua warna Meskipun engkau hanya gadis kecilku , Yang berbalut kesederhanaan dan kepolosan *** Ingin aku selalu menjaga bait-bait kerinduan Saat jauh dan saat dalam godaan , Karena aku yakin takkan ada keindahan , ketulusan, Cinta seperti cintamu ** Yang selalu setia tanpa pernah berpaling Selalu memberi arti dalam langkah perjuangan , Gelap kau jadikan terang , panas kau dinginkan Dan meskipun langkahku tertatih , Tetapi engkau selalu tersenyum..dalam langkah kesetiaan Tanpa pernah silau ,oleh kemewahan duniawi Yang memburu langkah dan rasa setiap insan ** Kesetiaan dan ketulusanmu.. Takkan  pernah tertandingi , Yang mampu mengalahkan seribu kecantikan dan keindahan, Karena kau  adalah bidadariku.. Yang akan selalu bersinar , bercahaya dalam langkah cintaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun