Mohon tunggu...
Putra Pujangga
Putra Pujangga Mohon Tunggu... -

Menulis syair dan puisi cinta maupun puisi lainnya untuk dibagikan kepada semua orang sebagai pengobat hati dan memperluas cakrawala pemikiran tentang cinta maupun kehidupan yang indah dan bermakna. Love is something very mysterious, highly anticipated all the creatures on this earth, but that does not goto the love will always be crying all the time. Universal Love is the language of the infinite in Religion Group of the tribe as well.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Mentari Padam Sinarnya

17 Desember 2010   19:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:38 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Add caption * Ketika mentari padam sinarnya.. Dan rembulanpun hilang cahaya Segala nafas akan segera di hentikan Tiada lagi kata yang terucap.. Hanya ketakutan , yang menghiasi jiwa ***** Rasa kesombongan yang pernah ada Redup oleh kenyataan di depan mata Hanya tinggal berharap... Tuhan masih memberi maaf.. Agar diri tak jatuh kedalam siksaan **** Tetapi segalanya telah terlambat.. Karena nafas telah terputus.. Terputus pula pintu maaf , Seperti yang telah di kabarkan Ayat ayat para utusan *** Tak pernahkah engkau mendengar ? Bahwa dunia hanyalah tempat mencari bekal , Untuk kehidupan yang abadi sesudahnya Ataukah memang kau telah terbutakan..? Keindahan dunia yang sangat memabukkan Sehingga lupa diri , lupa tujuan...? Sungguh sungguh sangat menyedihkan Berakhir dalam siksaan yang kekal ** Sebelum nafas terakhir di tenggorokan.. Mulailah berbenah diri , mencari bekal tujuan... Agar... bila sampai , saat yang terjanjikan... Mampu tersenyum menyambut keabadian .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun