Mohon tunggu...
Putra Pujangga
Putra Pujangga Mohon Tunggu... -

Menulis syair dan puisi cinta maupun puisi lainnya untuk dibagikan kepada semua orang sebagai pengobat hati dan memperluas cakrawala pemikiran tentang cinta maupun kehidupan yang indah dan bermakna. Love is something very mysterious, highly anticipated all the creatures on this earth, but that does not goto the love will always be crying all the time. Universal Love is the language of the infinite in Religion Group of the tribe as well.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tertulis Di Dinding Langit

20 Maret 2011   06:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:37 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kadang kita di dalam melangkah... Mengedepankan emosi dan nafsu , Memaksakan kehendak Tanpa peduli , rasa yang terjadi * Hakikat di dalam kehidupan Bukanlah kebenaran di depan mata , Tetapi kebenaran yang haqiqi , Yang datang dari nurani... Tanpa membedakan , semua perbedaan ** Tuhan menciptakan perbedaan Bukan untuk membuat jarak Ataupun membuka kasta kehidupan Tetapi agar kita mensyukuri dan mengerti Di dalam perbedaan terdapat hikmah Bila kita mampu membuka , Akan mendapatkan keselamatan Di dunia dan di akhirat *** Semua langkah kehidupan.. Yang tertulis di dinding langit , Adalah kebenaran yang hak , Di berkati dan di barokahi.. Pencipta Alam Raya.. Manusia hanyalah menjalankannya Hakikat kebenaran , Hakkul yakiin , Ainul yakiin Ada pada Pencipta segala Pencipta Tuhan Yang Maha Suci . **** Di dalam langkah yang tercipta Dan yang tertulis di dinding-dinding langit Terdapat keselamatan yang hak , Yang akan menghantarkan kita Sampai ke tujuan kehidupan Yakinlah ...Di jalanmu , Semua ada hikmahnya . ***** // Syair ini tidak tertulis di dinding langit , hanya sebagai pengingat bahwa jalan kebenaran yang kita lalui , tak perlu kita ragukan , karena telah tertulis di dinding langit ...yakinlah kebenaran ada pada Tuhan Pencipta Segala Alam >

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun