Mohon tunggu...
Putra Pamungkas
Putra Pamungkas Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa

Mahasiswa UIN WALISONGO

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Pengaruh Media Sosial terhadap Perubahan Perilaku Masyarakat Atas Kasus Virus Corona

5 April 2020   05:40 Diperbarui: 5 April 2020   05:34 1810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada akhir -- akhir ini, banyak kita jumpai pada laman media sosial mengenai penyebaran sebuah virus berbahaya. Banyak pemberitaan yang menginformasikan mengenai gejala-gejala virus dan jumlah korban jiwa yang bertambah setiap harinya. Hal ini kemudian menjadi wabah penyakit yang sangat mengerikan, karena proses penularan dan penyebarannya yang sangat cepat dan tiba-tiba.

Virus ini pertama kali muncul di negara China, tepatnya kota Wuhan yang bernama Covid-19 atau dikenal dengan sebutan virus corona. Kemunculan virus Corona atau covid-19 ini dimulai dengan pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berasal dari pasar Huanan, China yang memperjual belikan daging hewan yang tidak wajar untuk dikonsumsi manusia, seperti kelelawar dan tikus (Widiyani, 2020). Tetapi perilaku mengonsumsi daging  seperti itu sudah menjadi hal wajar di daerah tersebut.

Sebelum covid-19 mewabah dan menjadi virus pandemi[1] global, masyarakat dunia sempat heboh dengan penyakit SARS dan MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona. Virus Corona memiliki gejala yang mirip flu, batuk, demam, hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ (Widiyani, 2020). 

Gejala yang ditimbulkan oleh virus ini sampai kepada kesulitan bernafas. Hingga sekarang virus ini masih dalam proses penelitian laboratorium untuk mencari penawarnya.

Pada saat konferensi pers di Jenewa, Senin (16/3/2020) waktu setempat, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa dalam memerangi virus penademi ini tidak dapat dilakukan dengan mata tertutup dan mengintruksikan ke semua negara untuk melakukan tes terkait Covid-19 itu (Hasibuan, 2020). 

Dari pernyataan diatas menyimpulkan bahwa wabah yang menyerang China sebelumnya telah menjadi virus pandemi yang mengancam semua negara di dunia. Hal ini meningkatkan kewaspadaan terhadapa virus ini karena penyebarannya yang sangat meluas dan cepat.

Media sosial menjadi alat yang memberikan respon cepat kepada khalayak dalam kaitannya informasi mengenai virus corona dan penyebarannya. Tetapi, dengan beredarnya informasi -- informasi yang simpang siur mengenai virus tersebut, dirasa memberikan dampak atau pengaruh yang begitu besar kepada perubahan sikap masyarakat karena kemudian banyak informasi yang justru memberikan rasa takut dan panik kepada masyarakat.

Diambil pada laman twitter @dr. Andri,SpKJ,FACLP , menurutnya masyarakat mengalami reaksi psikosomatik ketika membaca berita atau cerita tentang gejala virus corona atau covid-19. Biasanya akan merasa tenggorokan gatal, nyeri, dan merasa agak demam. walaupun suhu tubuh normal. Tetapi hal itu dianggap wajar.

dokpri
dokpri
Kondisi kecemasan dan ketakutan masyarakat kemudian berdampak pada kondisi dimana mengalami kelangkaan terhadap suatu barang. Banyak yang kemudian terjadi lonjakan  harga karena faktor permintaan pasar yang tinggi, seperti masker  dan obat -- obat kesehatan. Hal ini dikarenakan adanya gajala panic buying[ 2] yang dirasakan oleh masyarakat. 

Kondisi seperti ini dianggap lumrah oleh pakar psikolog dikeadaan yang menimbulkan kecemasan seperti pada mewabahnya virus corona ini. Parahnya lagi, terdapat oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan bisnis dengan menaikkan harga barang,  terutama masker dan obat -- obatan menjadi mahal.

Tanggapan mengenai perilaku diatas juga diutarakan oleh Ketua Pusat Krisis UI Dicky Palupessy yang mengatakan bahwa informasi keliru dan tidak akurat yang beredar ditengah  masyarakat terkait ancaman virus corona dapat mengakumulasi rasa takut setiap orang terhadap tindakannya dalam membeli barang secara berlebihan (CNN, 2020). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun