Mohon tunggu...
Jamur Pena
Jamur Pena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Media hiburan berwawasan, agar bisa kenal lebih dekat bisa follow akun instagram @putranug__ .

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negriku Dipatok Pejabat

19 Desember 2024   01:26 Diperbarui: 19 Desember 2024   01:26 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pajak dipatok pejabat/dokumen pribadi

Demi Garuda bernyawa lima
Dalam dada bernama pancasila

Demi ideologi bangsa pada sang penguasa
Dari demokrasi tak berguna berujung pada nestapa

Kami rakyat merana
Bekerja hidupi keluarga
Dari teriknya sang surya
Hingga badai mereda

Nyawa tak ada harganya,
Demi sang anak bahagia
Upah yang tak seberapa
Dipatok bagai ayam oleh sang penguasa

Katanya keadilan bagi seluruh rakyat
Bukan pejabat atau konglomerat
Adakah itu hanya omong kosong belaka?
Dari derita yang tak pernah reda?

Teriakkan luka dalam derita
Kau anggap bagai paduan suara
Hiasan visi-misi semu
Dalam keadilan palsu nan kaku

Pajak naik? Apakah negri ini jadi membaik?
Atau perut mereka yang membuncit?
Keadilan diam, rakyat menjerit
Hingga hanya luka yang tersisa menghimpit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun