Mohon tunggu...
Putranias Zebua
Putranias Zebua Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Hukum dan Agama

Selanjutnya

Tutup

Roman

Malam yang Tenang

24 April 2024   10:10 Diperbarui: 24 April 2024   20:42 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam bagaikan lukisan kanvas hitam yang dihiasi permata berkilauan, sang bulan. Cahayanya yang temaram menerangi bumi dengan lembut, menyelimuti dunia dalam selimut ketenangan. Langit malam yang dihiasi bintang-bintang kecil menjadi pelengkap keindahan malam, bagaikan orkestra alam yang memainkan simfoni kedamaian. 

Di bawah sinar bulan, manusia terhanyut dalam keheningan, merenungkan makna kehidupan dan menikmati kedamaian yang ditawarkan oleh malam. Malam itu, di tengah keindahan alam yang mempesona, terdapat sepasang kekasih yang tengah berjalan beriringan di bawah sinar bulan. Mereka berpegangan sangat erat, saling melihat dengan penuh cinta dan kehangatan di mata mereka. 

Dalam keheningan malam, kata-kata terasa berlebihan. Mereka cukup menikmati kehadiran satu sama lain, menikmati ketenangan yang ditawarkan malam itu. Saat itu, mereka berbicara tentang impian-impian mereka yang penuh dengan keindahan dan keindahan. Hingga akhirnya, mereka mencapai tepi pantai yang luas. Saat itulah, dalam kenyamanan malam yang penuh dengan cinta dan keindahan, sang kekasih lelaki mengambil sesuatu dari saku celananya. Ia menampilkan sebuah cincin berlian yang berkilauan di bawah cahaya bulan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun