Mohon tunggu...
Putra Lufian Tiko
Putra Lufian Tiko Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Optimalisasi Pintu Air Bendungan: Solusi untuk Mengatasi Banjir di Balikpapan

24 September 2024   02:43 Diperbarui: 24 September 2024   03:11 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Balikpapan, yang terletak di pesisir timur Kalimantan, kembali menghadapi tantangan serius terkait banjir yang sering melanda di daerah Aliran Sungai (DAS) Manggar Kecil, terutama saat musim penghujan. Dengan tingginya risiko banjir, pemerintah setempat telah merencanakan pembangunan Bendungan Pengendali Banjir atau Bendali sebagai langkah strategis untuk mengatasi masalah ini.

Desain Penulis
Desain Penulis

Pada perencanaan tersebut pemerintah Kota Balikpapan membangun beberapa Bendali di berbagai lokasi di Kota Balikpapan, salah satunya adalah Bendali Primer Manggar Kecil Hilir yang berlokasi di Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Bendali dirancang untuk mampu mereduksi debit aliran DAS Manggar Kecil. Berdasarkan Revisi Masterplan Drainase Kota Balikpapan Tahun 2022, pembangunan Bendali tersebut merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mengatasi banjir di berbagai lokasi di kota Balikpapan. Namun, dalam dokumen tersebut tidak tercantum debit lapangan untuk DAS Manggar Kecil, sehingga digunakan pendekatan hidrograf untuk menghitung debit air.  Pendekatan hidrograf digunakan untuk mengetahui besaran debit air di DAS Manggar Kecil. Pendekatan hidrograf menggunakan metode numerik dengan bantuan software HEC-HMS (Hydrologic Engineering Center Hydrologic Modelling System). Melalui pendekatan hidrograf dan pemodelan menggunakan software HEC-HMS, debit aliran sungai Manggar Kecil menghasilkan debit banjir sebesar 225,6 m/detik. 

Selain itu, salah satu elemen penting dalam perencanaan Bendali adalah pintu air. Pintu air ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi pengendalian banjir. Dalam penelitian ini, Bendali akan dilengkapi dengan empat pintu air tipe sluice gate, yang memungkinkan pengoperasian buka-tutup secara vertikal untuk mengurangi elevasi muka air dan mencegah terjadinya overtopping pada tubuh bendungan. Dalam pengoperasian bukaan pintu air pada Bendali dilakukan pendekatan metode numerik dengan bantuan Software HEC-RAS (Hydrologic Engineering Center River Analysis System). Software HEC-RAS  digunakan untuk menganalisis hidraulika termasuk pemodelan bendungan, pintu air dan perhitungan elevasi muka air.

Analisis hidraulika menggunakan HEC-RAS, menunjukkan bahwa dengan pengoperasian pintu air elevasi banjir di belakang Bendali dapat ditekan ke ketinggian yang aman. Ketika pintu ke-1 dibuka sebesar 3,6 meter, pintu ke-2 dan ke-3 dibuka 3,8 meter, serta pintu ke-4 juga 3,6 meter, hasilnya sangat positif. Elevasi air di hilir dan hulu Bendali tercatat pada ketinggian yang jauh lebih rendah dibandingkan elevasi kritis. Dengan intensitas hujan selama enam jam, volume air yang ditampung oleh Bendali mencapai 6.534,25 m, masih di bawah kapasitas maksimal 13.830,15 m. Hal ini menunjukkan bahwa Bendali dapat berfungsi secara optimal dalam mengelola banjir, dengan debit air yang keluar melewati pintu sluice gate sebesar 173,31 m/detik, lebih kecil daripada debit rencana sebesar 225,6 m/detik. Selain itu, simulasi pengoperasian bukaan pintu air menunjukkan tinggi jagaan (freeboard) sebesar 3,37 meter. Tinggi jagaan diperoleh dari selisih elevasi puncak mercu bendungan dengan elevasi muka air daerah hulu. Dengan demikian, pengoperasian bukaan pintu air ini digunakan sebagai skenario bukaan pintu air yang optimal dalam mengurangi risiko banjir di daerah aliran sungai (DAS) Manggar Kecil.

Desain Penulis
Desain Penulis

Dengan adanya pembangunan Bendali dan pengoperasian pintu air yang terencana dengan baik, sehingga dampak bencana banjir di DAS Manggar Kecil dapat diminimalisir. Kebijakan ini bukan hanya akan melindungi lingkungan, tetapi juga meningkatkan keselamatan dan kualitas hidup warga Balikpapan. Selain itu, penelitian ini diharapkan menjadi langkah penting dalam perbaikan manajemen banjir di daerah tersebut, serta memberikan harapan baru bagi masyarakat yang selama ini terkena dampak bencana alam banjir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun