Mohon tunggu...
Putra Kencana
Putra Kencana Mohon Tunggu... -

Aku adalah seorang pengembara di dunia yang penuh dengan fatamorgana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Balada Merpati Putih

16 Mei 2015   04:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:58 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika hujan membasahi bumi

percikan-percikan air lantunkan romantika kehidupan

yang berbelit penuh misteri

Sepasang merpati putih terpisah jarak

memikul beban kerinduan yang berat

sesekali bayangan masa depan menghampiri

mengkokohkan harapan yang berkecamuk di dada

Terkadang terbang melayang di angkasa

sambil bersenda gurau

namun harus kembali pula ke tempat biasa

Benang suci

Benang suci senantiasa ditunggu

untuk mengikat dua hati dalam kehidupan

menjadi satu dalam sangkar nan bahagia

Mentari pagi

selalu ditanya apakah pagi ini?

apakah pagi ini waktu itu tiba?

namun mentari hanyala tersenyum

Kalender

Kalender senantiasa dilihat

mungkin ada satu angka yang tertandai

untuk mengukir sumpah dan janji dengannya

dalam catatan kehidupan yang abadi

namun, angka-angka itu belum juga terlihat.

Tapi, mereka tak pernah menyerah

untuk bertanya kepada matahari pagi

dan mencari angka kalender yang tertandai

serta menanti detik-detik pengharapan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun