"Burung Beo"
Sampean masih inget gak gus yang saya bilang waktu di warung Lek salamun kemarin malam,,,
Yang mana itu kang?
Itu bahwa inti dari hidup adalah bukan apa yang ditulis, dipidatokan, di statuskan, direnungkan, dipikirkan, dll, tapi apa yang dilakukan, apa yang dikerjakan...
Oh ya... ya... saya sependapat dengan itu kang... Sebab orang bisa saja menulis tentang semangat, sambil tiduran dan malas-malasan. Orang bisa berpidato tentang keimanan, ketakwaan, sambil terus melakukan kekufuran-kekufuran. Orang bisa berbicara tentang perjuangan sambil terus menjadi pecundang. Orang bisa menulis status tentang motivasi, hikmah, nasehat, wasiat, pikiran-pikiran, refleksi, renungan dan sebagainya, tapi hanya sedikit dari mereka yang benar-benar hidup seperti kata-katanya, apalagi melampauinya.
Iya gus... Orang bisa mengkritik kesalahan dan kekeliruan orang lain sambil terus berdiam diri, mencari tempat sembunyi. Orang bisa mengumpat, tapi tidak menyadari bahwa dirinya lah yang seharusnya layak untuk diumpat, dipisui, dicaci maki. Orang bisa menasehati, tanpa sadar dirinya lah yang butuh dan pantas dinasehati. Orang merendahkan orang lain karena tidak puasa, tanpa sadar bahwa yang dia lakukan hanyalah menunggu waktu berbuka.
Ya begitulah kang.... Orang seringkali mengganggap keburukan-keburukan milik orang lain, dan kebaikan-kebaikan miliknya sendiri. Orang sering menganggap orang lain sebagai kafir, ahli neraka, dan mengaku-ngaku dirinya sebagai muslim dan berhak atas surga. Orang sering berfikir negatif tentang orang lain, dan berfikir positif tentang dirinya sendiri, bukan sebaliknya.
Ironis memang gus,... Sering kali pasak jauh lebih besar dari tiang, mulut lebih besar dari usaha, kata-kata lebih besar dari tindakan dan tak sedikit pula orang yang mampu berpikir mendalam tapi tetap hidup dalam kedangkalan-kedangkalan...
Sae kang... kata bang Iwan Fals "Kalau hanya omong, burung beo pun bisa"
Langsung stel lagu ne gus...
Opo judul e kang, lali aku...