Mohon tunggu...
Fiksiana

Dikejar oleh Uang?

5 November 2017   14:00 Diperbarui: 5 November 2017   14:08 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: indonesiaexpat.bi

Yang penting sampean di sini bermanfaat, gus.. Padi tidak ada gunanya, kecuali ia berbuah. Begitu pula manusia. Buahnya ilmu itu akhlak, buahnya akhlak adalah kemanfaatan.

Sae kang...

Dan jangan terlalu berfikir tentang uang, gus. Jangan mencari uang di lembaga pendidikan, apalagi di pesantren. Kalau mau cari uang, ya berniaga gus, seperti dawuhnya kanjeng Nabi. Kalau yang sampean pikirkan hanya uang, atas keringat yang sampean keluarkan ketika mengajar, maka sejatinya sampean bukanlah guru, tapi buruh pendidikan. Sae mboten gus?

Geh kang... Tapi kita kan butuh uang kang. manusia gak bisa hidup tanpa uang.

Iya gus, tapi bukan berarti money oriented. Siang malam yang kita prioritaskan hanya uang, yang kita kejar hanya uang, yang kita pikirkan hanya uang, sehingga kita merasa tidak bahagia dan sukses jika belum memiliki uang banyak. Cobalah untuk tidak merendahkan diri dengan selalu menghamba pada materi gus...

Trus kita mau makan apa kang kalau gak punya uang...

Iya gus, uang itu akibat dari sebab yang kita ciptakan. Ia cuma efek dari kerja kita, semacam keringat dari olah fisik yang kita lakukan. ia cuma jalan bukan tujuan. Jalan jangan dijadikan tujuan gus, begitu pula tujuan jangan dijadikan jalan. Cobalah untuk menempatkan sesuatu sesuai porsinya masing-masing. jangan mengejar uang gus, tapi buatlah uang mengejar sampean.

wahh Gmn caranya agar bisa dikejar sama uang itu kang?

Ya kita harus tadah, peradah, urip ora wegah gus. Artinya all out, itulah ikhlas. Melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya. Sehingga orang percaya dengan kita, dan kepercayaan orang itu adalah modal utama, kepercayaan orang itulah yang menjadi kendaraan uang untuk mencari dan mengejar kita gus... Kalu kata Semar, Orang ikhlas itu bisa jadi dia miskin, bisa jadi dia kaya, tapi ketika butuh, uang itu ada. Kira-kira begitu gus...

Sipp kang,,, ngopi disek atau gimana ini kang...

Lha yo monggo gus...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun