Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan. Sejarah didefinisikan sebagai catatan tentang masyarakat umum manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat Masyarakat.Â
Secara umum, sejarah berfungsi sebagai sumber pengetahuan dan dijadikan media untuk menelusuri fakta dan peristiwa yang terjadi di masa lalu. Fungsi umum ini ditujukan supaya manusia di generasi selanjutnya bisa menjadikan peristiwa di masa lampau tersebut sebagai pelajaran serta pengalaman penting.
Berbicara mengenai Sejarah, pastinya mempunyai berbagai macam bentuk peninggalan yang bisa dijadikan sebagai asset pembelajaran untuk dipelajari dan kemudian dilestarikan sehingga keutuhannya dapat terjaga, salah satunya yaitu tugu atau monumen.Â
Monumen adalah suatu peringatan, atau memorial yang bisa berbentuk bangunan, menara, tiang, patung dan sebagainya yang didirikan guna memperingati suatu kejadian besar dan penting.Â
Di kota padang ada berbagai macam tugu atau monument yang dapat kita temui ketika berada dijalan seperti Tugu Bagindo Aziz Chan atau yang biasa disebut dengan tugu simpang tinju karena berbentuk kepalan tangan, kemudian ada pula Tugu Merah Putih yang terletak didekat POLRESTA Padang, serta Tugu Padang Area yang terletak di Simpang Haru dan masih banyak yang lainnya. Umur tugu inipun beragam seperti Tugu Merah Putih yang telah berdiri tahun 1950 dan juga Tugu Padang Area yang dibangun ditahun 1990 dan selesai tahun 1992.
Dilihat dari umurnya tugu dan monument tersebut sudah berdiri sangat lama, sehingga sebagai Masyarakat terkhusus kota Padang pastinya kita harus tau dan paham akan Sejarah yang ada di kota kita serta kejadian-kejadian penting yang pernah terjadi didalamnya, terutama ketika ada Masyarakat dari luar kota Padang yang datang kemudian melihat tugu atau monument dan menanyakan kepada kita, sebagai Masyarakat kota Padang kita harus tau seluk beluk dari berdirinya tugu dan monument tersebut agar nantinya kita juga bisa mengenalkan dengan baik tentang Sejarah penting yang pernah terjadi di kota kita salah satunya dengan mengetahui Sejarah dari tugu dan monument.
Nahasnya, masih banyak Masyarakat kota Padang yang belum mengetahui bagaimana terciptanya Sejarah dari tugu dan monument yang ada di kota padang ini, terbukti dari survey yang dilakukan oleh beberapa teman-teman dari PPG Sejarah Gelombang II tahun 2023 kepada generasi muda saat ini, seperti contoh ketika menanyakan Tugu Simpang Tinju mereka tau bentuk tugunya seperti kepalan tangan yang menghadap ke atas, namun ketika ditanya Sejarah kenapa tugu tersebut berbentuk kepalan tangan mereka tidak bisa menjawab, ataupun ketika Sejarah berdirinya tugu Padang Area yang berada di Simpang Haru mereka pun tidak bisa menjawab juga, dari sekian pertanyaan yang ditujukan banyak dari mereka yang hanya mengetahui nama tugu nya saja tapi tidak dengan sejarahnya dan ini menjadi persoalan penting bagi kita untuk dapat memberitahukan kepada generasi saat ini bahwasanya sangat penting mengenal Sejarah sehingga pengetahuan semacam ini bisa diturunkan pula ke generasi selanjutnya dan tidak berhenti digenerasi tertentu.
Salah satu cara agar pengetahuan tentang Sejarah Tugu dan Monumen ini tidak terputus maka berdirilah sebuah komunitas yang berada di kota Padang yang dikenal dengan nama Kapten-SB, Kepanjangan dari nama komunitas Kapten S-B ini yaitu Komunitas penelusuran tugu dan monument Sejarah Budaya. Komunitas ini sudah memiliki sekretariat yang terletak di Rumah Gadang Datuk Rajo Ibrahim di Jl. M.Hatta, No.14, Pasar Ambacang, Kuranji dan resmi berdiri bulan April tahun 2024.Â
Komunitas ini berdiri karena terjadi keresahan dari beberapa mahasiswa yang berada dikota Padang akan kurangnya pengetahuan Sejarah oleh generasi muda saat ini apalagi terkhusus tentang tugu dan monument yang berada di kota padang, apalagi setelah ditelusuri lebih lanjut setidaknya masih banyak tugu yang belum terdata dan diperkirakan berkisar 17 tugu yang ada di Kota Padang. Dengan kejadian semacam ini akhirnya beberapa mahasiswa tersebut sepakat untuk membuat sebuah komunitas dengan tujuan untuk kembali menghidupkan Sejarah dengan bergerak dalam bidang penelusuran tugu dan monument.
Komunitas Kapten S-B inipun sekarang sudah memiliki anggota berkisaran 20 orang, dengan anggota yang cukup banyak memudahkan mereka untuk membagi-bagi tempat penelusuran tugu dan monument sehingga data yang dicari bisa cepat ditemukan dan kemudian diolah dengan sebaik-baiknya sehingga data tentang tugu tersebut bisa di post di media sosial apalagi dizaman sekarang penggunaan teknologi sudah marak dilakukan sehingga untuk membagikan pengetahuan tentang tugu dan monument dirasa tidak terlalu sulit dan bisa dilihat oleh khalayak banyak.Â