Mohon tunggu...
Putra Arya Nanda
Putra Arya Nanda Mohon Tunggu... Freelancer - honorer

jika anda berbuat baik kepada orang sekitar anda maka orang lain akan berbuat baik kepada anda

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kantor Pertanahan Kota Medan Ditunjuk Sebagai Daerah Percontohan Pelayanan Publik Berbasis HAM dari KEMENKUMHAM

17 Juni 2022   14:34 Diperbarui: 17 Juni 2022   16:30 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kunjungan Perwakilan dari Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sumatera Utara dan menerima SK  tentang Penunjukan Kantor Pertanahan Kota Medan sebagai Daerah Percontohan Pelayanan Publik berbasis HAM dan ditandatangani Dirjen Hukum dan HAM di Jakarta 27 Mei 2022. 

SK Penunjukan itu diterima Kepala Kantor Pertanahan/BPN Kota Medan bapak Yuliandi Djalil, Kamis (17/6/2022). 

"Ini merupakan moment yang luarbiasa bagi saya sebagai pimpinan dan seluruh jajaran Kantah Kota Medan serta masyarakat Kota Medan," Kata Yuliandi Djalil. 

Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia, jajaran Kantor Pertanahan Kota Medan yang merupakan bagian dari pelayanan publik harus menyesuaikan segala bentuk pelayanan berbasis pada Hak Asasi Manusia. 

Foto bincang Perwakilan Kanwil Kemenkumham Provinsi Sumatera Utara dan Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan
Foto bincang Perwakilan Kanwil Kemenkumham Provinsi Sumatera Utara dan Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan

Menurut Yuliandi Djalil, sejak tahun 2021, Kantor Pertananan Kota Medan telah membangun konsep pelayanan pertanahan yaitu coOWRKINGspace dan Ramah Difabel yang meraup pelayanan membangun konsep baru pelayanan berbasis Hak Asasi Manusia sesuai nilai-nilai Pancasila. 

"Kami terus melakukan umpan balik layanan terhadap substansi dan konteks serta refleks terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila," tambah Yuliandi Djalil. 

Dikatakannya, mengapa Pancasila? Pancasila merupakan falsafah kehidupan bangsa dan harus menjadi satu-satunya rujukan dalam menginternalisasikan prinsip Hak Asasi Manusia khususnya dalam memberikan pelayanan kepada publik. 

"Kami KOMITMEN untuk selalu mengutamakan Hak Asasi Manusia yang sesuai dengan falsafah Pancasila dan jati diri bangsa Indonesia," pungkasnya. Red

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun