Jacob Oetama dalam puisi - Karya Ahmadi Haruna
Innalillahi Wainnailahi rojium
Dari tanah kembali ketanah
Dari api kembali keapi
Dari air kembali keair
Kalimat ini mendadak tersembur dari mulut
Saat seluruh Chanel TV memberitakan Sang cendikia
Sang guru wartawan
Sang pejuang kemanusiaan tutup usia
Selamat jalan Yakob Oetama
Selamat Jalan tokoh pers Nasional
Petuahmu kami pegang teguh
Bimbinganmu kami akan amalkan
Ajaranmu dan pesanmu kami akan jadikan titian digaris Jurnalis
Yakob Oetama, kamu tidak butuh orang pintar, kamu butuh orang jujur
Kamu tidak ingin kerja tunggal, kamu ingin kerjasama demi kesempurnaan hasil kerja
Begitu titahmu pada semua orang
Pada semua wartawan
Pada semua pejuang Demokrasi untuk Indonesia
Karena inilah banyak orang mengenang kepergianmu
Banyak orang teteskan air mata untukmu
Ayahanda Yakob Oetama....
Kau adalah jangkar dari kapal besar bernama Gramedia
Adalah Kompas yang selalu PAS mengatur arah meski gelombang kehidupan sosial dan bernegara lagi ganas
Adalah Kompas yang selalu mendudukkan selarasnya setiap masalah
Adalah Kompas yang selalu setia berdiri dibawah gerbang  netral
Selalu Indonesia
Selamat jalan Sang guru jurnalis
Berjuta mulut dan hati  mengantarMu dengan Doa kepembaringan terakhirmu
Berangkatlah ...
Tunggu Aku di Syurga.
Losari senja hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H