Mohon tunggu...
PUTRA AGUNG PRATAMA
PUTRA AGUNG PRATAMA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Hubungan International Universitas Amikom Yogyakarta

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik dan Sistem kemanan Amerika-China

2 Januari 2023   13:46 Diperbarui: 2 Januari 2023   13:52 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru baru ini dunia digegerkan mengenai aksi sebuah pesawat militer china yang hampir bertabrakan dengan pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat di atas Laut China Selatan dengan hanya berjarak 3 meter. MIliter AS menyatakan pesawatnya terpaksa melakukan manuver mengelak untuk menghindari tabrakan di wilayah udara internasional tersebut. insiden tersebut menjadi sebuat sebutan amerika serikat sebagai tren baru tentang perilaku yang makin berbahaya oleh pesawat militer china

kejadian tersebut yang melibatkan jet tempur J-11 Angkatan Laut china dan pesawat RC-135 angkatan udara AS, terjadi pada 21 Desember, kata militer AS dalam sebuah pernyataan.

hal itu menyorot perhatian dunia mengenai aksi kedua negara yaitu China dan Amerika Serikat hal itu dengan kaitanya dengan aksi perdamaian diusung dalam kabar terbaru Presiden Amerika Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping akan melakukan perbincangan mengenai kasus tersebut.

apakah hal ini akan menjadi konflik terbaru pasca konflik Covid-19 antara Donald Trump dan Xi Jinping dalam lahirnya kebijakan dan analisis terbaru mengenai perdamaian di antara kedua negara tersebut.

Diplomatic antara China dan Amerika harus melalui satu pemerintahan saja dan hal ini harus setidaknya disetujui oleh negara yang ingin menjalin kerjasama, perjanjian kerjasama dibidang pertahanan di antara Amerika dan Taiwan telah dilakukan semenjak perang dunia ke-2 hingga saat ini dari waktu ke waktu perjanjian Amerika -Taiwan telah mengalami beberapa reformasi dan akan semakin diperkuat hingga sekarang.

Namun konflik muncul antara keduanya salah satunya karena Taiwan. Taiwan yang berkonflik dengan China mengakibatkan Cina mengeluarkan kebijakan One China Policy. Namun Kedekatan AS dengan Taiwan tidak dapat dilepaskan terbukti dengan penandatanganan Taiwan Relations Act. Perjanjian ini juga termasuk perjanjian penjualan senjata dari Amerika Serikat kepada Taiwan sebagai bentuk bantuan pertahanan diri Taiwan. Terkait kerjasama pertahanan AS -- Taiwan dan juga perdagangan senjata yang dilakukan kedua negara tersebut, Republik Rakyat Cina melihat ini sebagai penghalang hubungan RRC dengan Amerika Serikat. 

Pada masa pemerintahan Presiden George W. Bush, kebijakan Amerika Serikat terhadap Cina dan Taiwan terkait One China Policy lebih mendukung Taiwan. Bush menganggap Cina bukan sebagai strategic partner, namun lebih menampilkan kesan Cina sebagai "America's enemy". Bush meningkatkan penjualan senjata ke Taiwan, menegaskan komitmen untuk pertahanan Taiwan, serta mengubah arah strategi pertahanan Amerika Serikat dari Eropa menjadi fokus pada Asia Pasifik sebagai bentuk counter terhadap kekuatan militer Cina. 

Pada awal pemerintahannya, Obama menekankan bahwa Amerika Serikat tidak mendukung kemerdekaan Taiwan dari Cina. Obama berhasil meredakan ketegangan antara Cina dan Taiwan. Namun, Obama terlihat cenderung mendukung Cina, terbukti dengan Obama menunjuk penasehat kebijakan yang pro Cina. Kebijakan Presiden Obama berubah pada periode kedua pemerintahannya. 

Obama kembali menekankan pentingnya hubungan dengan Taiwan. Obama menandatangani kebijakan yang mendukung Taiwan ikut serta dalam International Civil Aviation Organization. Obama juga fokus pada diskusi yang serius pada hubungan bilateral mengenai US Taiwan Free Trade Agreement. Hubungan ini berlanjut dengan dukungan AS terhadap keanggotaan Taiwan pada Trans-Pacific Partnership Agreement. Hubungan dengan Taiwan dalam bidang militer kembali berlanjut ketika Presiden Obama menandatangani penjualan misil ke Taiwan. Hal ini memicu protes keras Cina pada Amerika Serikat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun