“ Mengenal Palestina: Tanah, Rakyat, dan Harapan ”
Oleh : Putra Aditya Zusuf Setiawan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan
Tanah Palestina terletak di bagian barat benua Asia dan di bagian timur pantai Laut Tengah. Posisi strategisnya sebagai penghubung antara benua Asia dan Afrika serta sebagai pusat yang menghubungkan wilayah Islam di seluruh dunia sangat penting. Nama "Palestina" berasal dari bangsa pelaut yang datang dari wilayah barat Asia kecil dan wilayah laut Ijah sekitar abad ke-12 SM. Orang Kan'an pertama kali tinggal di Tanah Palestina sekitar tahun 2500 SM.
Rakyat Palestina telah hidup selama beberapa generasi di bawah bayang-bayang konflik. Mereka mengalami kesakitan, kekerasan, dan termarjinalkan dari tanah kelahiran mereka sendiri. Ketidakadilan tidak pernah berpihak pada mereka. Sementara di sisi lainnya rakyat Palestina mengharapkan konflik yang terjadi segera terselesaikan. Mereka ingin hidup dalam lingkungan yang damai dan adil, bebas dari penindasan yang melanggar hak asasi manusia. Mereka berjuang bersama, berbaris dalam satu barisan yang kokoh untuk mempertahankan hak mereka.
Perjuangan Palestina telah berlangsung lama, berjuang untuk mempertahankan tanah di mana mereka dilahirkan. Berbagai cara sudah dilakukan termasuk diplomasi, dialog, dan aksi-aksi non-kekerasan. Rakyat Palestina juga telah berjuang melalui Organisasi Pembebasan Palestina, yang didirikan pada tahun 1964 dengan tujuan untuk mendirikan negara Palestina di seluruh Mandat Inggris.
Nama "Palestina" selalu dikaitkan dengan pertempuran dan konflik. Rakyat Palestina hidup dalam konflik selama beberapa generasi. Tanah Palestina memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Palestina mengharapkan mendapatkan perhatian dari seluruh penjuru negeri, bahwasannya untuk mendukung kemerdekaan Palestina tidak harus beragama Islam. Cukup menjadi manusia yang memiliki hati nurani bilamana melihat sesama manusia mengalami ketertindasan.
Rakyat Palestina berharap mendapatkan kedaulatan yang sah dan membangun negara yang merdeka di tanah leluhur mereka. Namun, konflik yang berlarut-larut antara Palestina dan Israel telah menyebabkan banyak kesulitan bagi rakyat Palestina, terutama bagi mereka yang tinggal di sana. Selama bertahun-tahun, berbagai pihak telah berusaha untuk mencapai perdamaian, tetapi upaya ini selalu gagal. Rakyat Palestina yang selalu berusaha dan berdoa serta bertahan dalam sebuah konflik dan kesulitan, mengharapkan perang Israel dengan Hamas segera berakhir agar hidup dengan Damai.
Harapan rakyat di tanah Palestina tidak akan pernah padam, sebagaimana dunia melihat di setiap harinya. Berbagai upaya serta gerakan demi mempertahankan tanah air datang dengan penuh semangat dari masyarakat Palestina dari berbagai penjuru segala lini. Darai sebuah protes damai yang dilakukan para penduduk Palestina untuk berupaya merebut dan mengambil kembali apa yang menjadi hak-hak keadilan, sebuah asasi manusia dan tempat tinggal mereka sehingga telah menarik empati di seluruh penjuru Dunia.
Sebuah keadilan untuk Palestina, dan keadilan bagi sebuah kemanusiaan adalah sebuah harapan besar yang di butuhkan saat ini bagi rakyat Palestina. Tentunya untuk mengakhiri konflik agar hidup dalam kedamaian membutuhkan perjuangan kita semua agar menemukan sebuah solusi bagi kedua belah pihak. Tantangan yang besar untuk menegakkan perdamaian, keadilan, kesejahteraan, pendidikan, dan hak asasi manusia yang begitu berat, menjadi sebuah ketahanan dan semangat menghadapi sebuah konflik yang terjadi. Perjuangan kemanusiaan yang tak pernah padam untuk perubahan mewujudkan mimpi perdamaian positif yang sejati, kesadaran dukungan doa maupun kemanusiaan kita semua sangat berarti bagi saudara kita di Palestina. Semoga harapan-harapan dan doa kita bersama menjadi kenyataan, membawa cahaya terang dan membawa kebahagiaan bagi rakyat Palestina untuk menegakkan hukum yang sebenar-benarnya, menghentikan kekerasan, dan setiap individu memiliki hak asasi manusia yang harus di lindungi serta memberikan pondasi inspirasi yang kuat bagi dunia bahwa optimis perjuangan kemerdekaan, kebenaran, dan kedamaian itu nyata adanya.
" Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." QS. Al-Isra : 1
Penulis adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan