Mohon tunggu...
Putra agungsantoso
Putra agungsantoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas muhammadiyah malang

Koordinator pmm kelompok 37 di Desa Trawas kec, Trawas kab Mojokerto

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

PMM UMM: Membentuk Pengolahan Sampah Rumah Tangga yang Akan Dijadikan Pupuk Kompos Padat dan Cair

10 Februari 2022   20:40 Diperbarui: 16 Maret 2022   15:50 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri

masalah sampah sepertinya masih belom ada solusinya hingga sekarang, yaitu seperti bagaimana cara mengelolah atau cara bagaimana mencegah menumpuknya sampah. agar tidak menimbulkan masalah lingkungan yang baru. dan masalah sampah ini juga terjadi di Desa Trawas kec, Trawas  Kab, Mojokerto  Jawa Timur.

Di Desa Trawas masyarakatnya mebuang sampah pada lahan atau kebon-kebon milik orang. Karena di Desa trawas yang di huni oleh sekitae 150 kk. jadi disana masih lahan yang kosong dan kebon-kebon bambu yang digunakan untuk tempat pembuangan sampah. semakin lama sampah akan menumpuk dan menyebabkan aroma yang tidak sedap. Dan sampah tersebut dapat juga menjadi sarang nyamuk  yang menyebabkan demam berdarah, para petugas pengambilan sampah melakukan pengelolahan sampah dengan cara pembakaran , dengan cara sepertri pembakaran masih bukan salah satu menjadi solusi yang dapat menyelesaikan masalah sampah ini, dan efek samping dengan cara pembakaran ini dapat menyebabkan polusi udara yang dapat membuat lingkungan tercemar.

Dokpri
Dokpri

maka dari itu para mahasiswa universitas muhammadiyah malang yang sedang menjalakan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM)  di Desa Trawas berupaya melakukan dan membantu menyelesaikan masalah yang dialami oleh masyarakat Desa Trawas dengan membantu membuatkan alat yang dapat mengubah limbah sampah menjadi kompos oraganik dan non organik yang agar dapat bisa menyelesaikan suatu masalah yang masih belom terpecahkan oleh masyarakat desa Trawas ini. Dan para mahasiswa mengharapkan agar masyarakat bisa membedakan mana sampah organik dan non organik agar petugas pengelolahan sampah dapat mudah menjalakan tugas nya 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun