Mohon tunggu...
Harik Galuhputra
Harik Galuhputra Mohon Tunggu... Administrasi - tukang pecel lele

hobi nulis di blog, baca buku, dan main game

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pisau Kenikmatan

30 Mei 2023   19:42 Diperbarui: 30 Mei 2023   19:51 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Asap muncul dari jajaran cerobong besi
Jalanan penuh dengan kupu-kupu berseri
Menunggu  kenikmatan dalam kelaparan dan kehausan
Raga diperas dan tertindas tiada batas
Pikiran terpenjara dan tertebas

Jemari iblis menyentuh wajah pendosa
Tak sadar celaka dan berdosa
Lupa dunia dan semesta
Hidup menderita penuh duka

Terpikat dalam pikiran melelahkan
Uang masuk dalam kecanduan kenikmatan
Tiada ujung penuh kesesatan
Hidup dalam ilusi dan kehampaan

Menyelam dalam benda kenikmatan
Pikiran buntu dan tidak cekatan
Sadar sesaat dalam kegembiraan
Kembali mengabdi dalam kekecewaan

Berserah dan berdoa
Jiwa malang bersujud dalam kemunafikan
Menghibur dalam kepalsuan diri
Tuhan murka  memberi penderitaan duniawi

Hidup bagai benda mati
tak bernafas dan menjadi
Hasrat menguasai jati diri
Manusia bagaikan racun ilahi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun