Sang fajar terbit dan terbenam, sang rembulan terus memancarkan cahaya agungnya, menyinari setiap kegelapan yang ada di alam semesta.
Gelombang pasang surut terus menghampiri bibir pantai, mencari ujung setiap tepian hingga menampilkan sebuah ikatan kehidupan
Cinta kita bagaikan warna-warni kilauan cahaya, Â debu, dan dedaunan yang berterbangan, mencari dan terus berkilauan dengan nyala yang terang dan terus terbang membawa keunikan, pernak-pernik setiap detail zat kehidupan yang ada di bumi.
Semakin dalam cinta kita, jurang tiada batas, kebahagian tiada ujung, penderitaan tak kenal lelah, kedalaman itu terus bercahaya, menari, berjalan bergandengan tangan menyusuri kedalaman yang tak terbatas.
Lihatlah sesosok permata nan anggun itu, dia adalah kejernihan hati dan sebuah panutan untuk permata lain, dia adalah contoh sang bijak, ketetapan hatinya memberi belas kasih untuk setiap insan. Dia adalah sosok penyerahan yang mulia, membawa setiap air mata kehidupan yang mengalir tenang.
Sesosok 2 insan lemah, dengan berserah diri kepada ketetapan hati yang menyatu, di ikat dengan akar yang kuat, terus diselimuti hingga tak dapat di musnahkan, 2 insan dengan saling mendekapkan kening dan berharap saling berpegangan untuk terus menari akan takdir cintanya.
www.bacabukuyuk.my.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H