Ayahku seorang pekerja keras. Pada siang hari ia rela berpanas-panasan demi menjalani pekerjaan sebagai kuli bangunan, sementara malam hingga pagi hari ayah juga bekerja, entah sebagai apa, ayah tak pernah bercerita tentang itu padaku.
Adi adalah anak semata wayang yang usianya baru menginjak angka sembilan, ibunya pergi entah kemana ketika mengetahui anaknya terlahir tak sempurna, Adi terlahir tanpa kedua tangannya, tetapi walau begitu Adi masih mampu mengerjakan pekerjaan layaknya manusia normal.
Saat itu, jam menunjukkan pukul dua dini hari, tetiba saja Adi terbangun karena merasa kehausan, ia bermaksud akan ke dapur mengambil segelas air.
Dan, alangkah terkejutnya Adi melihat pemandangan di depan matanya. Seorang lelaki bersolek layaknya seorang wanita, gincu merah darah, pakaian super ketat, dan rambut yang tertutup wig.
Lelaki itu?
"Ayah..!!"
Â
Sumber : Ilustrasi Gambar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H