Mohon tunggu...
Putri Apriani
Putri Apriani Mohon Tunggu... Freelancer - Fiksianer yang Hobi Makan

@poetri_apriani | poetriapriani.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Nenek Penjual Serabi

26 April 2014   20:56 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:10 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1398495095426083347

[caption id="attachment_333456" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi (Nenek Penjual Serabi di Alun-alun Klaten - dok.pribadi)"][/caption]

(1)

Cakrawala pagi masih menyeringai manja

Nada subuh yang indah resapi jiwa

Masih bergelayut riang di telinga

Sang nenek bergegas menuju alun-alun kota

Memanggul bakul berisi segala rupa

Berjalan terseok-seok, bagai tertinggal separuh nyawa

.

(2)

Nenek masih kuat berjalan sendiri

Walau bersusah payah bila harus berdiri

“Aku tak ingin merepotkan, hanya ingin mandiri”

Demi mengais rezeki

Juga menjemput mimpi

Menjajakan serabi

Pada pengunjung yang tertarik membeli

Jarinya lincah menari-menari

Menuang adonan kedalam kuali

.

(3)

Siapa yang mau?

Serabi kaya citra rasa

Ditambah senyum nenek yang ayu

Menambah nikmat santap serabi istimewa

.

(4)

Serabi istimewa nan menawan

Terbuat dari berbagai macam adonan

Dengan bahan dasar keikhlasan

Segelas nyata perjuangan

Ditambah racikan aroma harapan

Dan sedikit pemanis berupa senyuman

.

(5)

Siapa yang mau beli lagi?

Nenek doakan agar banyak rezeki

Semoga esok kalian kembali lagi

Mencari nenek penjual serabi

Di alun-alun kota pada pagi hari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun