[caption id="attachment_333456" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi (Nenek Penjual Serabi di Alun-alun Klaten - dok.pribadi)"][/caption]
(1)
Cakrawala pagi masih menyeringai manja
Nada subuh yang indah resapi jiwa
Masih bergelayut riang di telinga
Sang nenek bergegas menuju alun-alun kota
Memanggul bakul berisi segala rupa
Berjalan terseok-seok, bagai tertinggal separuh nyawa
.
(2)
Nenek masih kuat berjalan sendiri
Walau bersusah payah bila harus berdiri
“Aku tak ingin merepotkan, hanya ingin mandiri”
Demi mengais rezeki
Juga menjemput mimpi
Menjajakan serabi
Pada pengunjung yang tertarik membeli
Jarinya lincah menari-menari
Menuang adonan kedalam kuali
.
(3)
Siapa yang mau?
Serabi kaya citra rasa
Ditambah senyum nenek yang ayu
Menambah nikmat santap serabi istimewa
.
(4)
Serabi istimewa nan menawan
Terbuat dari berbagai macam adonan
Dengan bahan dasar keikhlasan
Segelas nyata perjuangan
Ditambah racikan aroma harapan
Dan sedikit pemanis berupa senyuman
.
(5)
Siapa yang mau beli lagi?
Nenek doakan agar banyak rezeki
Semoga esok kalian kembali lagi
Mencari nenek penjual serabi
Di alun-alun kota pada pagi hari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H