Mohon tunggu...
Putri Apriani
Putri Apriani Mohon Tunggu... Freelancer - Fiksianer yang Hobi Makan

@poetri_apriani | poetriapriani.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengenang Duka Aceh

27 Desember 2014   04:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:23 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1419604512905497030

Satu dekade yang lalu

Laut biru mendadak mengamuk

Ombaknya tak kenal ampun menggulung

Manusia-manusia berlari penuh ketakutan

Anak kecil, belia, dewasa hingga lansia

.

Jerit tangis menjadi hal lumrah

Si kecil lepas dari genggaman orangtuanya

Pepohonan serta bangunan-bangunan kokoh hancur

Hanyut dalam air bah yang berwarna coklat pekat

Di dalamnya, mayat-mayat mengambang

Bagai serpihan yang terserak

.

Seketika si kecil mendadak yatim piatu

Banyak pula orangtua yang kehilangan sang buah hati

Dua puluh enam Desember menjadi hari yang penuh tangis

Tsunami luluh lantahkan segalanya

Tak hanya Aceh, bahkan Indonesia dan dunia pun turut berduka

.

Tuhan, kiranya Kau ampuni kejadian yang telah lalu

Banyak keluarga yang akhirnya bertemu penuh haru

Semua yang terjadi adalah atas kehendakMu

Melalui tanganMu

.

Satu dekade berlalu

Tuhan, jadikan Aceh senantiasa damai selalu

Lewati hidup bahagia, jalani syariatMu


**

(Ilustrasi Gambar)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun