[caption id="attachment_319904" align="aligncenter" width="300" caption="Ilustrasi (maramissetiawan.wordpress.com)"][/caption]
Sepertiga malam dikala bulan sudah terbelah
Saat para angin masih ingin mendesah
Dan air yang turun menjadi basah
Beranjak untuk berwudhu dan membuka sajadah
Tiada yang dapat dilakukan selain berpasrah
Dimana diri merasa memiliki segunung salah
.
Duduk terdiam menunggu subuh
Sambil mendengar suara ayam yang berlari gaduh
Serta menikmati hamparan jalan yang masih lumpuh
Ada rindu yang tersimpan terlalu jauh
Aku memaknai rindu ini hingga hatiku luluh
Rindu pada pemilik semesta seluruh
.
Meronce doa dari setiap butiran tasbih
Aliran rasa di segala penjuru tubuh ini kemudian merintih
Banyak dosa mengurai menjadi serpih-serpih
Semua menyatu dan kemudian menjadi pipih
Tersadar kini hatiku mulai pulih
Dari semua dosa yang mulai menggurih
.
Dpk, 16 Januari 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H