Hati-hati, satu titik cemburu bisa menghasilkan sepercik api. Dua titik cemburu bisa menghasilkan dua percik api, dan begitu seterusnya.
Langkah Deryl akhirnya berbelok ke sebuah toko kosmetik yang terletak di dekat eskalator lantai 3. Pada sebuah etalase berjajar lipstik berbagai warna, dari harga terjangkau hingga harga yang tak wajar. Nude, ruby, safir, amethyst, peach, berry, red chili, pink, blackcurrant, coffe, dan masih banyak lagi.
"Ini yang membuatku selalu lemah dalam memilih, pilihan warnanya terlalu banyak," ungkap Deryl sambil menghela napasnya.
"Kamu pintar memilih istri, tapi mengapa bodoh sekali dalam memilih barang seperti ini?" Wanita di samping Deryl berkomentar.
Deryl tertawa. "Itulah fungsinya aku membawamu ke tempat ini!"
Wanita di sampingnya tertawa kecut. Ia tahu betul watak Deryl, lelaki yang sudah ia kenal semenjak bangku Taman Kanak-kanak, tapi karena suatu hal harus terpisah selama belasan tahun. Dan kini, lelaki yang pernah ada di hatinya itu tengah memilih beberapa lisptik sebagai hadiah ulang tahun yang akan diberikan kepada istrinya.
Raisa, wanita yang dinikahi Deryl beberapa bulan yang lalu memang berulang tahun di bulan November, tepatnya pada tanggal lima.
"Tampaknya istrimu akan lebih memukau jika memakai kedua warna ini," Wanita yang memiliki tinggi sekitar 170 cm dengan berat badan ideal itu memberikan dua buah lipstik pilihannya, red chili dan blackcurrant.
"Kamu yakin?" tanya Deryl memastikan.
"Iya, bibir Raisa sepertinya cocok dengan kedua warna ini, kamu akan lebih bergairah ketika melihatnya. Percaya padaku."
Deryl tersenyum, ia percaya bahwa wanita masa lalunya itu tak pernah salah dalam memilih.