Mohon tunggu...
Putri Apriani
Putri Apriani Mohon Tunggu... Freelancer - Fiksianer yang Hobi Makan

@poetri_apriani | poetriapriani.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[FF 200] Desa Kerdil

11 Februari 2019   10:24 Diperbarui: 11 Februari 2019   10:35 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Kerdil. Satu kali berbuat dosa, tinggi badanmu akan bertambah 1 cm.

Sesuai dengan sebutannya, Desa Kerdil berisi orang-orang yang bertubuh kerdil. Namun kerdil tak menjadikan pikiran mereka juga kerdil, justru sebaliknya, mereka menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan.

Berbeda lagi dengan desa sebelah, yaitu Desa Impian. Tinggi adalah definisi cantik di desa tersebut. Padahal cantik di mata Tuhan bukanlah perkara fisik, melainkan hati. Hanya saja itu semua telah membutakan hati mereka. 

Banyak wanita-wanita dari Desa Impian yang datang ke Desa Kerdil hanya untuk menggoda dan merebut para pria-pria di sana, bahkan yang telah beristri sekalipun.

Maka tak heran, kegundahan hati para wanita di Desa Kerdil itu membuat kericuhan yang kemudian berakibat fatal. Kini mereka justru berlomba-lomba berbuat dosa. 

Ada yang mencuri pakaian di toko, ada yang menghina kaum sesamanya, ada yang menelantarkan anak-anaknya, bahkan yang teramat menyedihkan, mereka rela saling membunuh, demi melakukan sebuah dosa dan tentunya demi tercapainya sebuah keinginan semu.

Desa Kerdil yang dulu masyarakatnya hidup aman dan damai, kini tak ubahnya seperti miniatur neraka di dalam bumi.

Desa Kerdil. Satu kali berbuat dosa, tinggi badanmu akan bertambah 1 cm. Padahal ada yang mereka tak ketahui. Jika seratus kali berbuat dosa, maka tubuhmu akan diambil oleh Tuhan secara paksa dan dihempaskan ke kerak neraka.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun