Aku terdiam beberapa saat. Pemandangan di sekitarku, membuat rasa penasaranku tumpah juga. Aku bertanya kepada orang-orang yang berada di sekitarku, mereka diam saja, acuh, tak menjawab pertanyaanku.
"Percuma, mereka nggak akan dengar," ucap lelaki botol yang tiba-tiba muncul di hadapanku.
"Maksudmu?"
"Dunia kita kan udah beda."
"Kamu ngomong apa sih?"
Ia menggelengkan kepalanya, lalu tertawa. Seolah menertawakan pertanyaanku yang terkesan konyol.
"Di sana ada apa? Kok rame-rame gitu?" tanyaku dengan raut penasaran.
"Oh, itu?" tangannya menunjuk beberapa orang yang tengah berkerumun. "Korban meninggal lagi, korban kerusuhan seperti kita."
"Kita?"
"Iya. Nih baca,” ia menyodorkan sebuah surat kabar, dan menunjuk sebuah foto yang terpampang pada headline surat kabar tersebut.
Seorang pria ditemukan tewas dengan beberapa luka tembak di tubuhnya. Korban diperkirakan berusia 20 tahun. Menurut saksi, korban yang baru saja pulang kuliah itu langsung dikejar oleh segerombolan orang bersenjata tajam. Hingga saat ini korban kerusuhan yang meninggal bertambah jumlahnya menjadi 10 orang.