“Serius?”
Aku menangguk cepat.
“Kamu belum tau ceritanya?”
“Tentang apa?”
“Rumah itu, sudah lama dibiarkan kosong, karena memang tak ada satu pun orang yang bisa tinggal di rumah tersebut.”
“Mengapa?”
“Karena dianggap terlalu angker.”
“Lalu Arnold? Aku sering berkunjung ke sana, dan selama ini tak ada hal-hal aneh, semua baik-baik saja.”
“Rumah itu pernah jadi tempat pembuangan mayat korban pembunuhan. Hanya saja aku lupa. Sebentar, akan aku cari tahu.” Sania lalu mengeluarkan ponselnya, ia mencoba cari tahu dengan bantuan ‘mesin pencari google’. “Arnold Leopard! Dia seorang penulis, dibunuh sekitar tiga puluh tahun yang lalu dan dibuang di rumah tersebut.”
“Jadi selama ini aku?”