Mohon tunggu...
Putri Apriani
Putri Apriani Mohon Tunggu... Freelancer - Fiksianer yang Hobi Makan

@poetri_apriani | poetriapriani.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Penjaja Takjil

5 Juli 2014   18:09 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:22 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://bertuahpos.com/assets/public/images/thumbnail/600/JUNI/TAKJIL_RAMADHAN.jpg

Melukis rona senja dengan ikhlasnya senyuman

Menanti jingga mengantarkannya pada hangat malam

Tersebut doa terindah, mengalir dari bibirnya yang bersih

: dari aksara yang tak berarti

Harapkan mampu menggali rezeki tanpa tadahkan tangan

Meraup rupiah sebagai pelepas dahaga

: seharian menahan hawa nafsu

.

Takjil-takjil menggoda selera – terpampang

Pada jalan yang terlewati lalu lalang

Melihat – puluhan mata tanpa jeda pandang

: ketika hawa nafsu tengah berperang

.

Warna-warni tebarkan goda

Banyak rupa isyaratkan rasa

Takjil ramadhan terasa istimewa

Temani waktu mendekati berbuka

: selamat menunaikan ibadanh puasa

.

Ilustrasi : Takjil Ramadhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun