(1)
Biarkan senja yang berlalu,
terganti oleh gemintang nan syahdu
membungkus masa lalu
melepaskan jemu yang telah layu
.
(2)
Aku mengadu pada selimut
tentang malam yang hendak menjemput
tentang mimpi yang bertaut
juga rindu yang tak kunjung surut
.
(3)
Aku berdialog dengan angin
mengungkapkan segala ingin yang sempat tergelincir
kemudian bertanya
bagaimana hembusannya mampu mengubah hatiku menjadi damai
lantas sang angin berkata : “tanya saja hatimu”
.
(4)
Pada langit yang meneduhkan
Aku melihat horison melukis siluet wajahmu
membentuk garis-garis sederhana, namun terlihat begitu nyata
.
(5)
Tawamu bagai dedaunan hijau, indah menyejukan,
jangan jadikan hadirmu bagai jingga senja
sesaat indah lalu lekas menghilang,
hampa mengharu biru
jangan,
karena aku menantimu disini
sepotong hati yang baru untuk aku dekap
--oOo--
Sumber : Ilustrasi 1 dan Ilustrasi 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H