Bidadari Dari Adelaide
Elok nian! Aku menunjuk lukisan parasmu yang tergambar nyata dalam kanvas hatinya. Disampingmu berjajar lilin sedang berusaha keras mengeluarkan cahaya menyala namun tetap tak mampu kalahkan terangnya kilau hatimu. Indah, seindah hamparan luas lautan yang ditemani debur ombak dengan puluhan camar. Sapamu, layaknya pelangi, mengeja warna pada langit yang tengah merona di ujung senja.
Andai angin tahu, ada kau yang setia menghembuskan tiap helai cintamu pada tiap dedaunan kering yang terpelanting, Burungpun berkicau riang menatap senyummu setiap paginya. Cantikmu serupa bidadari yang sengaja turun dari khayangan, membuat ratu kecantikan darimanapun merasa iri. Pada langit Adelaide kau kepakkan sayapmu, kau tebarkan bintangmu. Tampilkan karya terhebat, ajak penamu menari-nari indah menggores sehelai cerita. Hembuskan auramu pada cermin gulali kehidupan.
.
Puisi ini terinspirasi dari : Gadis Adelaide Ini Bangga Memakai Jilbab
Sumber Ilustrasi : Bidadari Dari Adelaide
.
--oOo--
Jabat Erat Sahabat
rupa belum lah bersua
raga belum lah juga teraba
namun penaku yang kan mengantarkannya
terserak puluhan aksara
yang berkumpul kemudian mengeja
berbaris membentuk barisan kata
namun memiliki sejuta makna
menghadirkan signal bahagia
berbagi canda
menghamburkan tawa
.
sahabat
tangan kita belum sempat berjabat
tubuhpun tak saling berpeluk erat
maka ijinkan aku memaknai asa yang tersirat
.
Sumber Ilustrasi : Dua Sahabat
Tulisan ini diikutsertakan dalam Even Surat-menyurat Fiksiana Community dalam rangka memperingati Hari Surat-menyurat Sedunia 09 Oktober 2014.
(Surat Pengirim untuk Sahabat Pena. Sumber:Â Fiksiana Community)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H