Mohon tunggu...
Puti Nayara Adzani Subra
Puti Nayara Adzani Subra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas

Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budaya Pop dan Realitas Sosial? Sinak Hubungan Keduanya!

14 Desember 2024   22:32 Diperbarui: 14 Desember 2024   22:34 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maraknya Budaya Pop

Saat ini, budaya pop atau pop culture banyak digandrungi dan sangat marak dikalangan anak muda hingga orang dewasa. Istilah budaya pop awalnya muncul di dunia Barat sejak awal hingga pertengahan abad ke-20 dan berkembang secara global pada akhir abad ke-20 hingga saat ini. Budaya pop mencakup berbagai elemen seperti musuk, film dan televisi, fashion hingga gaya hidup yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Jenis-Jenis Budaya Pop

  1. Musik

Musik salah satu elemen paling dominan dan sangat erat hubungannya dengan budaya pop. Genre seperti musik pop, dan kpop sangat popular di kalangan Masyarakat. Musik pop dikenal karena liriknya yang sederhana dan mudah diingat serta mudah diterima oleh berbagai kalangan.

  1. Film dan Televisi

Film dan program televisi merupakan bagian integral dari budaya pop. Umumnya, film dan acara televisi sering kali mencerminkan kehidupan sehari-hari dan isu sosial di sebuah negara. Contohnya saja di Indonesia, banyak film bertema horror karena isu tersebut masih banyak beredar di masyarakat dan masih banyak masyarakat Indonesia yang percaya hal-hal mistis.

  1. Fashion dan Gaya Hidup

Pengaruh selebriti dan banyaknya tren-tren global, membuat fashion dan gaya hidup merupakan aspek yang penting dalam budaya pop. Contohnya banyak kebaya yang dipadupadankan dengan gaya modern sehingga dapat menciptakan tren fashion unik dan kekinian yang disukai anak muda.

Realitas Sosial Dalam Masyarakat

realitas sosial dapat diartikan sebagai fenomena atau kenyataan yang ada di masyarakat, yang sering kali berada di luar kemauan atau kendali individu. Menurut Peter Ludwig Berger dan Thimas Luckmann, realitas sosial adalah kualitas yang berkaitan dengan fenomena yang dianggap berada di luar control kita. Dengan kata lain, realitas sosial mencakup berbagai hal yang dianggap myata dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan hasil dari interaksi serta consensus dalam masyarakat. Realitas sosial mencerminkan bagaimana individu dan kelompok memahami serta memaknai dunia di sekitar, salah satunya memalui budaya pop.

Hubungan Budaya Pop dan Realitas Sosial

Budaya pop dan realitas sosial memiliki hubungan yang erat dan saling memengaruhi. Budaya pop sebagai bagian dari dinamika budaya yang berkembang di tengah masyarakat, dapat membentuk dan mereflekaikan realitas sosial yang ada. Sebaliknya, realitas sosial yang terbentuk dalam masyarakat juga memengaruhi bagaimana budaya pop berkembang dan dapat diterima. Budaya pop tidak hanya menverminkan nilai-nilai dan norma masyarakat, tetapi juga membentuk persepsi dan perilaku individu dalam konteks sosial yang lebih luas.

Pengaruh Budaya Pop Terhadap Realitas Sosial

  1. Cerminan Nilai dan Kepercayaan

Budaya pop sering kali mencerminkan nilai-nilai dan kepercayaan masyarakat, misalnya menggambarkan isu-isu seperti kesetaraan gender, hak asasi manusia. Yang kemudian mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap isu-isu tersebut.

  1. Perubahan Sosial

Melalui media sosial, tren budaya pop dapat mendorong gerakan sosial dan meningkatkan kesadaran tentang masalah-masalah seperti ketidakadilan, kesadaran kebersihan liingkungan dan lainnya.

  1. Identitas Generasi Muda

Generasi muda saat ini, terlebih lagi gen z sering kali mengadopsi elemen-elemen budaya pop dalam mendefinisikan diri mereka sendiri. Pengaruh ini dapat terlihat dalam gaya berpakaian, musik kesukaan, hingga cara berinteraksi di media sosial.

  1. Konsumerisme dan Individualisme

Gaya hidup glamor yang ditampilkan oleh selebriti, membuat sikap konsumerisme di kalangan masyarakat. Hal ini dapat mengubah cara orang mendefinisikan kebutuhan dan keinginan mereka dan sering kali hal ini berfokus pada status sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun