Jadi, yang sebenarnya dibutuhkan oleh pelaku UMKM di Sumbar bukan sekadar sarana dan prasarana, melainkan kepemimpinan. Di bawah kepemimpinan gubernur yang tahu harus melakukan apa untuk mengembangkan UMKM, UMKM tidak hanya diberi pelatihan, tetapi didampingi dari mulai produksi hingga pemasaran produk, misalnya dengan mencarikan pembeli atau penampung produknya dengan sistem kerja sama yang sama-sama menguntungkan. Kalau hanya memproduksi produk, UMKM dapat melakukannya secara mudah asalkan ada modal.
Persoalannya, jika produk tersebut belum terjual, sementara modal yang ada sudah terbenam karena memproduksi produk tersebut, UMKM akan bangkrut. Dalam hal seperti itulah kebijakan pemimpin dibutuhkan. Hal seperti itu sudah dilakukan oleh Epyardi, misalnya dengan menggandeng Smesco untuk membantu akses pemasaran bagi usaha kecil dan menengah.Â
Pelaku UMKM Sumbar membutuhkan pemimpin yang pandai manjuluak atau jemput bola seperti yang dilakukan oleh Epyardi dengan menggandeng Smesco.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H