Mohon tunggu...
Puti Diyaz
Puti Diyaz Mohon Tunggu... -

Insan biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perjalanan Abadi

12 Maret 2010   00:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:28 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semua memandang
Menatap dengan tajam seperti mata Pedang
Menusuk relung hati
Membuat luka bernanah darah

Bunga bertaburan
gugur satu persatu kelopak
Berserakan di atas pusara
Menambah bau harum membusuk

Tetapi seketika Suasana Kembali sunyi
Dibawa oleh angin malam
Lenyap bersama suara jangkrik
Hening karena buram
Kelam dengan nafsu

Disaat sampai ditujuan
Terasa gemetar seluruh persendian
Disaat akan datang
Hancur terasa perasaan jiwa
Kaku dengan berselubung kabut
Dingin dengan berselimut embun pagi
Panas bersama atap mentari
Itulah dia datang mengejutkan
Pergi menakutkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun