pendidikan menjadi satu di antara kebijakan yang penting dalam keberlangsungan bahasa Indonesia yang bertujuan untuk memartabatkan bahasa Indonesia itu sendiri. (Lestari, 2023). Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam membangun persatuan dan memperkuat identitas bangsa. Sebagai negara dengan keberagaman budaya dan lebih dari 700 bahasa daerah (pusat data dan statistik Pendidikan dan kebudayaan, 2019), Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk menjaga keseimbangan antara melestarikan bahasa daerah dan memperkokoh peran bahasa Indonesia. Pendidikan dasar menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan kebijakan ini, dengan memperkenalkan bahasa nasional kepada anak-anak tanpa mengabaikan keberadaan bahasa daerah mereka.Bahasa Indonesia diajarkan sebagai mata pelajaran wajib mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Kurikulum disusun untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan memahami bahasa Indonesia dengan baik. (Fatih, 2022) Pada tingkat sekolah dasar, penggunaan game edukasi sebagai media pembelajaran interaktif membuat siswa lebih tertarik. Mereka cenderung menyukai game yang sederhana, penuh warna, dan dilengkapi dengan animasi menarik. Selain itu, guru juga didorong untuk menggunakan bahasa Indonesia saat mengajar. Tujuannya adalah membantu siswa lebih terampil berbahasa sekaligus membiasakan mereka menggunakan bahasa nasional dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan kebijakan bahasa di tingkat pendidikan dasar menghadapi sejumlah kendala. Salah satu masalah utama adalah adanya perbedaan kualitas dan keterbatasan jumlah guru bahasa daerah, terutama di wilayah terpencil yang sulit dijangkau. Di sisi lain, bahasa asing seperti bahasa Inggris sering dianggap lebih bergengsi di beberapa daerah, sehingga peran bahasa Indonesia menjadi kurang diperhatikan.
Kebijakan bahasa terutama di duniaKualitas Pendidikan disuatu negara menggambarkan kualitas suatu bangsa, oleh karena itu meningkatkan mutu pendidikan adalah suatu keharusan. (Fadhli, 2017). Di Indonesia, bahasa nasional adalah bahasa Indonesia sebagaimana diatur dalam pasal 36 UUD 1945 dan diperkuat olch UU no 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang negara. (Prameswari, 2017) Dengan lebih dari 700 bahasa daerah di Indonesia,tantangan utama adalah menemukan keseimbangan antara melestarikan Bahasa daerah dan memperkuat posisi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional sebagai alat komunikasi utama. (Aziz, 2015) Pendidikan dasar menjadi peran strategis dalam penerapan kebijakan Bahasa, Dimana anak-anak sejak dini diperkenalkan pada Bahasa Indonesia melalui kurikulum yang dirancang untuk meningkatan kemampuan Bahasa secara menyeluruh. Mulai dari membaca, menulis, berbicara, hingga memahami materi.
Karena masih banyak ditemukan penggunaan bahasa non formal yang digunakan, untuk itu biasanya siswa di sekolah dasar lebih menyukai metode pembelajaran yang interaktif, seperti tampilan visual yang menarik dan penuh warna yang menciptakan suasana pembelajaran yang menyenagkan sehingga siswa lebih antusias dalam memahami materi. Adapun tantangan lain dalam pengimplementasian bahasa nasional yaitu kualitas dan ketersediaan tenaga pengajar yang kurang, khususnya di daerah terpencil yang kekurangan sumber daya manusia dan fasilitas pendidikan. Untuk itu guru tidak hanya berfungsi sebagai tenaga pendidik, tetapi juga menjadi panutan dalam penerapan Bahasa Indonesia yang baik dan benar agar pandangan lemah Masyarakat terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berkurang.
Selain itu tantangan yang dihadapi adalah sekolah yang memiliki standar internasioanl (SBI) yang menggunakan Bahasa inggris sebagai Bahasa utama yang digunakan. Kebijakan ini seolah meminggirkan peran bahasa Indonesia. (Rohman, 2018) Untuk mengatasi hal ini pemerintah perlu memberikan pelatihan terhadap guru, terutama diwilayah terpencil, serta memastikan kurikulum yang dipakai bersifat inkslusif. Selain itu mungkin pemerintah perlu mengadakan kampanye yang lebih massif untuk meningkatkan kesadaran Masyarakat tentang pentingnya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pemersatu dan Bahasa nasional. Melalui Langkah-langkah yang terarah dan konsisten, kebijakan Bahasa pada Tingkat Pendidikan dasar dapat memperkuat posisi Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tanpa mengabaikan keburukan Bahasa daerah yang menjadi budaya warisan perpaduan antara metodepembelajaran, tenaga pendidik, dan dukungan kebijan yang efektif akan menjadi kunci utama di Tengah tantangan globalisasi dan perubahan sosial.
Implementasi pendidikan sekolah dasar dapat melibatkan berbagai aspek yang mendukung perkembangan siswa secar holistic, baik, dari sis kongnitif dan emosiaonal. (Sulianto, 2019) Adapun aspek-aspek yang mencakup implementasi pendidikan sekolah dasar, diantaranya: kurikulum yang tersrtuktur, pendidikan karakter pembelajaran yang menyenagkan, pendekatan pembelajan aktif, integrasi teknologi, keterlibatan orang tua dan komunitas, evaluasi pembelajaran, pendidikan inklusif, kegiatan ekstra kurikuler, serta pendidikan kesehatan dan kebersihan. Sehinnga dapat menjadiaknsiswa yang berpikir kritis, meningkatkan kreativitas, dan tertanamnya karakter pada diri seorang siswa. Kebijakan nasional terhadap pendidikan di SD bertujuan untuk memastikan bahwa semua siswa mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas, setara, dan inklusif. Kebijakan seperti Kurikulum Merdeka, PIP, pendidikan karakter, serta pengelolaan dana BOS membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan meningkatkan kompetensi siswa. Peran guru, orang tua, dan komunitas juga menjadi kunci dalam mendukung implementasi kebijakan ini.
Kesimpulannya, Kualitas pendidikan merupakan cerminan dari kemajuan suatu bangsa, sehingga upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi hal yang esensial. Di Indonesia, Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional menghadapi berbagai tantangan, khususnya dalam menyeimbangkan pelestarian bahasa daerah di tengah keberagaman budaya. Pendidikan dasar memiliki peran penting dalam pelaksanaan kebijakan bahasa dengan memperkenalkan Bahasa Indonesia kepada siswa. Dengan pendekatan yang matang, sinergi antara metode pembelajaran yang inovatif, kualitas tenaga pendidik yang memadai, dan dukungan kebijakan yang berkesinambungan dapat memperkokoh posisi Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu tanpa mengabaikan pelestarian bahasa daerah. Pendekatan ini merupakan kunci utama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perubahan sosial yang terus berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H