Mohon tunggu...
Puteri Aisyah
Puteri Aisyah Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Airlangga

Mahasiswi Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Surabaya. Sedang mengikuti perkuliahan semester 2 pada mata kuliah Logika dan Pemikiran Kritis Kelas D-1.11

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Peran Remaja untuk Menurunkan Tingkat Bullying yang Terjadi di Lingkungan Sekitar

5 Juni 2022   20:02 Diperbarui: 5 Juni 2022   20:05 2186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bullying. FOTO/iStockphoto

Bullying merupakan peristiwa yang marak terjadi akhir-akhir ini, khususnya di kalangan remaja. Pengertian bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya (Sejiwa, 2008).

Peristiwa bullying ini tentu menjadi kekhawatiran yang besar bagi masyarakat karena dampak dari bullying tidak dapat disepelekan. Seseorang yang menjadi korban bullying, baik itu bullying secara verbal maupun secara fisik pasti akan merasakan trauma. Selain itu, mereka akan menarik diri dari pergaulan dan lingkungan masyarakat, tingkat kepercayaan diri menurun, serta banyak hal merugikan lainnya yang dirasakan oleh korban bullying. 

Berdasarkan data KPAI terdapat 2.473 laporan kasus bullying baik di pendidikan maupun sosial media dan trennya terus meningkat. Selain itu, WHO melaporkan diJepang bullying pada remaja sebesar 72,5%dan di Amerika 71,2% (Afreoz, 2015). Di Indonesia sendiri sejak tahun 2013 --2019 angka kejadian Bullying terjadipeningkatan sebanyak 70%. Maka dapatdisimpulkan kejadian Bullying pada remajabaik di Indonesia maupun di luar negeri rata -rata diatas 70%. Tingginya kasus bullying yang terjadi di Indonesia tentunya perlu mendapat perhatian lebih dan harus segera dicari jalan keluar masalahnya. Seharusnya, remaja sebagai generasi muda dapat menjadi pelopor di masyarakat untuk menurunkan tingkat bullying dan bukan malah menjadi pelaku bullying. 

Berikut merupakan beberapa peran remaja agar dapat menurunkan tingkat bullying yang terjadi di sekitar mereka : 

1. Merangkul dan berteman dengan siapa saja tanpa memandang perbedaan 

    Ketika remaja berada di lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah, mereka pasti akan menjumpai banyak teman-teman yang memiliki banyak hal yang berbeda baik itu ras, warna kulit, hingga agama. Sebagai remaja, sebaiknya tidak menjadikan perbedaan tersebut sebagai halangan untuk berteman sehingga dapat menghindari terjadinya perilaku bullying. 

2. Berani untuk membela korban dan tidak diam saat melihat peristiwa bullying

     Kebanyakan remaja takut untuk membela korban bullying dan memilih untuk diam.  Padahal, langkah kecil yang dilakukan remaja seperti membela korban dan berani untuk melaporkan saat terjadi tindakan bullying dapat membuat pelaku jera serta menurunkan tingkat bullying.

3.  Mengingatkan teman jika mereka mulai melakukan tindakan bullying baik secara verbal maupun fisik  

      Jangan ragu dan takut untuk mengingatkan jika ada teman yang melakukan tindakan bullying baik itu secara verbal maupun fisik. Saat ini, banyak remaja yang tidak ragu untuk melakukan bullying karena mereka merasa tindakan mereka benar dan teman-teman mereka pun hanya diam dan tidak menegur. Jika menggunakan bahasa yang sopan saat menegur  dan memberikan alasan mengapa mereka tidak boleh membully pasti mereka akan menyadari kesalahan mereka. 

Diharapkan jika remaja melakukan tiga hal yang telah disebutkan di atas, mereka dapat membawa perubahan meskipun tidak langsung menurunkan angka kasus pembullyan secara signifikan. Jika remaja sadar dan berani untuk melawan pembullyan yang terjadi di sekitar mereka, maka kasus pembullyan pun pasti akan sedikit demi sedikit berkurang. Sehingga, di masa depan pun Indonesia akan memiliki generasi muda yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan yang banyak namun memiliki sifat yang baik dan mampu menghargai sesama dengan tidak melakukan tindakan pembullyan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun