Sebagai pemuda yang terkontaminasi masa
Maka ketika melihatmu aku ingin
Tapi tampaknya lain denganmu, yang tak acuh kala ku melintas di hadapmu
Sekali lagi aku hanya bisa mengkhayal
Menatap lekat liku tubuhmu yang berbalut kaos dan celana pendek ketat nan basah
Lagi-lagi aku melayang dalam angan sendiri
Itu mendenyutkan, bersamaan dengan perih jerawat yang matang
Aduhai, luar biasa
Aku menunggumu lewat di muka rumahku
Mata ini bersiap untuk mengintip dari celah pandang jendela kaca
Ketika kau berjalan hendak mandi di belakang rumah sewaan
Aku nikmati rupamu yang sebelum dan juga yang sesudah berbasuh di sana
Ya, pagi yang basah
Oleh hujan dan dikau yang baru saja selesai mandi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H