Mohon tunggu...
Burhani Ash-shiddiqi
Burhani Ash-shiddiqi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Putera Nuib Sihise, sebuah nama pena yang ku gubah sendiri.. Aktif di Teater Syahid..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagi yang Basah

19 April 2012   01:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:27 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebagai pemuda yang terkontaminasi masa

Maka ketika melihatmu aku ingin

Tapi tampaknya lain denganmu, yang tak acuh kala ku melintas di hadapmu

Sekali lagi aku hanya bisa mengkhayal

Menatap lekat liku tubuhmu yang berbalut kaos dan celana pendek ketat nan basah

Lagi-lagi aku melayang dalam angan sendiri

Itu mendenyutkan, bersamaan dengan perih jerawat yang matang

Aduhai, luar biasa

Aku menunggumu lewat di muka rumahku

Mata ini bersiap untuk mengintip dari celah pandang jendela kaca

Ketika kau berjalan hendak mandi di belakang rumah sewaan

Aku nikmati rupamu yang sebelum dan juga yang sesudah berbasuh di sana

Ya, pagi yang basah

Oleh hujan dan dikau yang baru saja selesai mandi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun