Mohon tunggu...
Piet Pusung
Piet Pusung Mohon Tunggu... -

PNS yang bandel, Guru Sekolah Minggu yang taat. Dosen IPDN yang tidak galak, Manager Children Choir yang disiplin. Konseptor Pidato 5 Walikota Manado yang lebih suka nge-DJ.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gereja Rumah Gadang dan Masjid yang Tengahnya Tak Berkubah

7 September 2010   03:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:23 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_252941" align="alignright" width="288" caption="GMIM Syaloom Dendengan Dalam"][/caption] Dari kejauhan, Gereja GMIM Syaloom Dendengan Dalam tidak tampak seperti sebuah gereja. Atapnya menyerupai tanduk kerbau membuat orang akan mengira sedang melihat sebuah rumah makan padang. Itulah keunikan gedung gereja yang dibangun di awal tahun 90-an yang lokasinya bisa dicapai 10 menit dari pusat Kota Manado. Menurut cerita tua-tua gereja, arsitek sekaligus kontraktor bangunan ini adalah seorang muslim berdarah minang yang "menang tender" alias disetujui oleh seluruh jemaat untuk membangun gedung gereja yang letaknya hanya 50 meter dari Masjid Al-Amin. Jam ibadah Gereja GMIM Syaloom Dendengan Dalam di hari minggu adalah jam 9 pagi dan jam 6 sore. Lonceng gereja berbunyi pada jam 6 sore, beberapa saat setelah Adzan Maghrib selesai berkumandang pada jam 6 sore "kurang sedikit". Tiga jam perjalanan dari Manado ke kabupaten Minahasa Tenggara, kita akan menemukan Masjid At-Taqwa yang atapnya berbentuk segitiga mirip gereja. Tidak ada kubah besar di tengah bangunan. Dua kubah kecil di depan dan satu di samping kanan menghadap ke barat  terdapat di samping bangunan. Arsitek dan pekerja bangunan semuanya adalah umat kristiani. Ini hanya sebagian kecil dari simbol kerukunan umat beragama di Sulawesi Utara, daerah yang terkenal dengan semboyan "Torang samua Basudara" yang dipopulerkan Bapak E.E Mangindaan pada saat menjabat sebagai Gubernur Sulut (1995-2000). Andai saja kerjasama yang baik antar umat beragama bisa dibangun di seluruh pelosok nusantara, sebagaimana telah tercipta di Sulawesi Utara, saya percaya akan menjadi modal utama kita untuk membangun Bangsa Indonesia lebih maju dan sejahtera. * ini postingan pertama saya, foto gereja dan masjid nanti menyusul :) **Gereja GMIM Syaloom Dendengan Dalam adalah tempat saya beribadah, sedangkan berita ttg Masjid At- Taqwa Minahasa Tenggara dimuat di Manado Post 7/9-2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun