Kecubung dikenal sebagai tanaman yang bisa menyebabkan halusinasi. Baru-baru ini, 49 pemuda di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dilarikan ke rumah sakit jiwa karena mengonsumsi kecubung, dan dua di antaranya meninggal dunia.
Kecubung yang sering dikonsumsi di Indonesia memiliki nama latin Datura fastuosa atau Datura metel 'Fastuosa'. Tanaman ini termasuk dalam genus Datura dan merupakan bagian dari keluarga Solanaceae.
Kecubung memiliki bentuk bunga seperti trompet dan menghasilkan buah. Tanaman ini populer sebagai tanaman hias karena bunga-bunganya yang cantik dengan warna-warna cerah. Di iklim tropis dan sedang, kecubung bisa tumbuh sampai sekitar satu meter. Buahnya berbentuk kapsul berduri yang mengandung biji-biji yang dapat menyebar saat matang dan pecah. Karena efek halusinogeniknya, kecubung dikenal dengan sebutan Devil's Trumpet atau trompet setan dalam bahasa Inggris.
Meskipun memiliki nama yang menyeramkan, kecubung sebenarnya memiliki manfaat. Beberapa jenis kecubung, seperti Datura Innoxia dan D. Stramonium, memiliki sifat penenang dan digunakan sebagai obat herbal yang diresepkan oleh dokter.
Kecubung Digunakan dalam Ritual di Berbagai Budaya
Meskipun ada perdebatan, beberapa ahli berpendapat kecubung berasal dari Amerika. Penyebarannya diyakini melalui proses alami seperti biji kecubung yang terbawa melintasi lautan, kemudian tumbuh di Afrika. Dengan bantuan manusia, kecubung akhirnya menyebar ke berbagai belahan dunia.
Itulah mengapa kecubung telah dikenal oleh manusia sejak lama, termasuk efek halusinasinya. Selama ribuan tahun, kecubung digunakan dalam upacara keagamaan di berbagai budaya.
Sebagai contoh, Datura Wrightii sering disebut sebagai Datura Suci (Sacred Datura). Tanaman ini dipakai oleh suku pribumi Amerika di California Selatan, seperti suku Chumash dan Tongva dalam upacara inisiasi bagi anak laki-laki.
Tidak semua anak bertahan hidup setelah mengonsumsi minuman yang mengandung datura suci. Namun, minuman ini dianggap sebagai bagian dari proses pengembangan kekuatan spiritual bagi laki-laki dewasa.
Suku Zuni di Arizona dan New Mexico menggunakan datura suci untuk upacara keagamaan, praktik spiritual, dan ramalan. Menurut Matilda Coxe Stevenson dalam bukunya Ethnobotany of the Zui Indians (1915), orang Zuni menggunakan potongan akar dari tanaman ini dalam upaya untuk mengungkap identitas perampok.
Beberapa budaya di Afrika juga menggunakan kecubung. Contohnya, masyarakat Tsonga di Mozambik menggunakan spesies kecubung D. metel 'Fastuosa' dalam upacara kedewasaan.