Mohon tunggu...
Puspita Setyaningrum
Puspita Setyaningrum Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru. Bagi saya mengajar itu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.1

16 Desember 2022   17:39 Diperbarui: 16 Desember 2022   17:45 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran Diferensiasi untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid

Oleh Puspita Setyaningrum, S.Pd.

CGP Angkatan 6 Kota Tegal

SMA Negeri 2 Tegal

Assalamualaykum wr wb.

Dalam jurnal refleksi dwi minggu ini, saya akan merefleksikan pembelajaran yang sudah saya peroleh dalam modul 2.1 ini dengan menggunakan model Round Robin.

Hal yang paling saya kuasai setelah pembelajaran modul 2.1 ini yaitu tentang konsep pembelajaran berdiferensiasi dan strategi diferensiasi. Seperti yang kita ketahui, pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Tomlinson (1999:14) menjelaskan bahwa dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid. Jadi, pembelajaran diferensiasi merupakan jawaban untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Penjelasan yang detail pada eksplorasi konsep dalam modul ini juga membuat saya mudah untuk memahami dan mempraktikkannya dalam kegiatan pembelajaran. Dalam forum ruang kolaborasi, CGP saling berdiskusi dan mengulik lebih jauh tentang pembelajaran berdiferensiasi serta strategi yang digunakan. Penjelasan dari instruktur saat sesi elaborasi pemahaman juga semakin menguatkan pemahaman saya tentang hakikat pembelajaran berdiferensiasi. Hal lain yang membuat saya merasa menguasai materi yaitu sebelum mempelajari modul 2.1 CGP ini, saya sudah pernah mendapatkan materi ini di kegiatan pelatihan yang lainnya. Bahkan saya juga sudah membuat praktik baik tentang pembelajaran berdiferensiasi.

Namun, masih ada yang belum saya kuasai setelah pembelajaran ini, yaitu bagaimana menyusun rubrik penilaian dalam pembelajaran jika kita menggunakan strategi diferensiasi produk. Saya masih bingung jika harus membuat banyak rubrik dari berbagai hasil produk/ tugas murid. Dalam modul ini tidak dijelaskan secara detail tentang contoh rubrik penilaian yang digunakan. Namun saya tidak patah semangat. Untuk mengatasi hal tersebut, saya mencari berbagai sumber referensi lainnya terkait pembelajaran berdiferensiasi. Salah satu sumber belajar yang saya peroleh yaitu dari pelatihan mandiri di platform merdeka mengajar. Dalam platform tersebut, saya menemukan contoh-contoh implementasi pembelajaran diferensiasi. Tentunya hal ini sangat membantu saya untuk lebih mendalami tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Langkah berikutnya, saya akan berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk merancang pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan kebutuhan belajar murid.

Meskipun beberapa hal tentang pembelajaran berdiferensiasi sudah saya kuasai, namun masih ada beberapa yang masih membingungkan, terutama pada saat menyusun asesmen sumatif di akhir tujuan pembelajaran. Jika merujuk pada penerapan strategi diferensiasi proses, setelah dilakukan asesmen awal diketahui ada beberapa kategori murid yang belum mahir, apakah nantinya soal yang diteskan saat sumatif sama atau dibedakan.  Hal tersebut masih menjadi tanda tanya bagi saya. Selain itu, terkait kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Saya masih bingung ketika ada murid yang tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran apakah murid tersebut harus mengulang materi di fase berikutnya. Tentunya ini juga menjadi pemantik bagai saya secara pribadi untuk terus belajar dan memahami tentang esensi pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana tindak lanjutnya.

Demikian refleksi saya tentang pembelajaran diferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamu'alaykum wr wb.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun