"Perjalanan Empat Hari di Malang: Dukungan, Kebanggaan, dan Impian".
Empat hari di Malang, Jawa Timur, menjadi pengalaman yang penuh kenangan bagi kami sekeluarga. Perjalanan dimulai pada Kamis malam. Aku, suami, dan putri ku, berangkat dari Stasiun Pasar Senen dengan kereta Majapahit. Tas dan koper sudah terkemas rapi, membawa segala kebutuhan untuk mendukung putra ku yang akan bertanding karate di GOR Ken Arok, Malang. Rasa antusias bercampur dengan kegugupan menghiasi perjalanan malam itu.
Kereta melaju dengan tenang, menyisakan waktu untuk kami berbincang ringan sambil sesekali menikmati pemandangan gelap di luar jendela. Kami tampak bersemangat, sesekali chat dengan putra ku yang sudah tiba lebih dulu di Malang untuk persiapan tandingnya. Tidur malam di atas kereta bukan hal yang mudah, tapi kami berusaha agar tetap segar untuk esok hari.
Pada Jumat siang, kereta tiba di Stasiun Malang. Udara sejuk khas kota ini langsung menyapa kami. Tak jauh dari stasiun, kami menyewa sepeda motor untuk memudahkan mobilitas selama di Malang. Tujuan pertama adalah Alun-Alun Malang. Suami menunaikan salat Jumat di masjid sekitar alun-alun, sementara aku dan putri ku menunggu sambil menikmati suasana. Setelah itu, kami mencari makan siang di sekitar alun-alun. Kuliner khas Malang seperti soto Lamongan menjadi pilihan kami.
Usai makan, kami menuju Hotel Pelangi yang terletak persis di depan Alun-Alun Malang. Hotel ini memiliki nuansa klasik yang membuat kami merasa nyaman. Setelah check-in, kami langsung beristirahat, mandi, dan bersiap untuk aktivitas sore. Cuaca yang sedikit mendung menambah kesan tenang pada hari itu.
Sore harinya, kami berangkat ke GOR Ken Arok. Di sana, kami bertemu dengan putra kami dan timnya untuk persiapan pertandingan. Suasana GOR dipenuhi semangat para atlet dan dukungan dari keluarga mereka. Hatiku sempat diliputi rasa haru melihat putraku begitu gigih mempersiapkan diri. Menjelang magrib, hujan ringan turun, dan kami kembali ke hotel, meninggalkan putraku bersama tim official. Setelah salat magrib dan isya di hotel, kami keluar sebentar untuk mencari makan malam, lalu kembali untuk beristirahat.
Sabtu pagi, kejuaraan karate resmi dimulai. Setelah sarapan, kami membawa bekal makanan dan kudapan untuk putra ku dan teman-temannya di GOR. Suasana kompetisi sangat terasa di GOR Ken Arok. Tim INKANAS POLDA Metro Jaya, tempat anak kami bergabung, berjuang keras memperebutkan gelar juara umum Kapolri Cup 2024. Sorak sorai penonton dan supporter menambah semarak suasana. Kami menjadi bagian dari keramaian itu, memberikan dukungan penuh hingga sore hari.
Menjelang magrib, kami kembali ke hotel, sementara putra kami tetap di GOR bersama tim official. Malam minggu di Alun-Alun Malang ternyata jauh lebih ramai dibandingkan malam sebelumnya. Setelah salat magrib dan isya, kami memutuskan untuk menikmati suasana malam minggu di sana. Lampu-lampu hias dan keramaian membuat alun-alun terlihat sangat hidup. Kami menikmati berbagai jajanan khas Malang sambil duduk di bangku taman, mengamati keramaian hingga larut malam.
Minggu pagi, kami memulai hari dengan jogging ringan di sekitar alun-alun. Setelah itu, kami mencari sarapan di warung makan sekitar. Udara pagi yang segar membuat suasana semakin menyenangkan. Setelah sarapan, kami kembali ke hotel untuk bersiap-siap menuju GOR lagi. Pertandingan karate masih berlanjut, dan kami ingin memberikan dukungan terakhir sebelum pulang ke Jakarta.
Minggu siang, saatnya berpisah dengan putra ku. Dengan berat hati, kami berpamitan di GOR, karena harus check-out dari hotel. Barang-barang kami titipkan di lobi hotel, sementara jadwal kereta kami masih malam. Untuk mengisi waktu, kami mengunjungi dua universitas ternama di Malang: Universitas Negeri Malang dan Universitas Brawijaya. Kami berjalan-jalan di area kampus, melihat gedung-gedung fakultas yang menjulang tinggi, dan menikmati suasana akademik yang asri. Putri ku, yang saat ini duduk di kelas XI SMA, tampak semakin bersemangat untuk melanjutkan kuliah di Malang. Berbagai foto kami abadikan sebagai kenang-kenangan.
Menjelang sore, kami kembali ke hotel untuk mengambil barang-barang yang dititipkan. Perjalanan dilanjutkan menuju Stasiun Malang untuk mengembalikan motor sewaan dan bersiap naik kereta kembali ke Jakarta. Sebelum keberangkatan, kami menyempatkan diri untuk salat magrib yang dijamak dengan isya di mushola stasiun.