Mohon tunggu...
Puspitasari Megahana
Puspitasari Megahana Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 12 Jakarta

Guru Penggerak Angkatan 5 Jakarta Utara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Upacara 17 Agustus: Lebih dari Sekadar Seremoni

19 Agustus 2024   14:40 Diperbarui: 19 Agustus 2024   16:13 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara HUT RI 17-8-2024 di SMKN 12 Jakarta 

Setiap tanggal 17 Agustus, sekolah-sekolah di seluruh Indonesia penuh dengan semangat dan kebanggaan untuk memperingati Hari Kemerdekaan. Bagi guru dan pelajar, upacara ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan momen penuh makna yang mengingatkan kita akan perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.Di hari yang istimewa ini, para guru datang mengenakan pakaian adat dari masing-masing daerah. Pakaian tradisional ini bukan hanya simbol keberagaman, tetapi juga menunjukkan rasa bangga akan kekayaan budaya Indonesia. Dengan mengenakan pakaian adat, guru-guru tidak hanya memperlihatkan identitas budaya mereka, tetapi juga menanamkan rasa cinta tanah air kepada siswa-siswinya.

Pelajar, termasuk anggota Paskibraka, tim drumband, dan PMR, juga memiliki peran penting dalam upacara ini. Bagi anggota Paskibraka, menaikkan bendera Merah Putih di hadapan seluruh sekolah adalah suatu kehormatan yang tidak ternilai. Mereka telah berlatih keras, dengan disiplin tinggi, untuk memastikan bahwa upacara berjalan lancar dan khidmat. Rasa bangga itu semakin besar ketika mereka melihat bendera berkibar di puncak tiang, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dimainkan oleh tim drumband.

Tim drumband sendiri, dengan alunan musik yang semarak, menambah suasana upacara menjadi lebih meriah. Mereka adalah pahlawan di balik layar yang menjaga semangat peserta upacara tetap membara. Sementara itu, tim PMR selalu siap sedia membantu siapa pun yang memerlukan pertolongan, memastikan bahwa kesehatan dan keselamatan semua peserta terjaga.

Yang membuat momen ini lebih istimewa adalah semangat dan dedikasi para guru dan pelajar yang rela datang ke sekolah meskipun jarak yang ditempuh cukup jauh. Tanpa diberikan bea pengganti transportasi pun, mereka tetap merasa berkewajiban untuk hadir dan mengikuti upacara tersebut. Ini menunjukkan betapa besar rasa cinta mereka terhadap negeri ini. Bagi mereka, upacara 17 Agustus bukan sekadar kewajiban, tetapi bentuk penghormatan dan rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita.

Upacara 17 Agustus juga menjadi ajang bagi siswa untuk belajar tentang arti persatuan dan kesatuan. Mereka melihat langsung bagaimana perbedaan suku, budaya, dan agama bisa bersatu dalam satu upacara. Ini adalah pelajaran hidup yang sangat berharga, yang tidak hanya diajarkan di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas melalui pengalaman nyata.

Pada akhirnya, upacara 17 Agustus mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga semangat nasionalisme dan rasa persatuan. Bagi guru, pelajar, dan semua yang terlibat, ini adalah momen untuk meresapi kembali nilai-nilai perjuangan dan meneruskannya dalam kehidupan sehari-hari. Merdeka bukan hanya tentang bebas dari penjajahan, tetapi juga tentang bagaimana kita menjaga dan merawat kemerdekaan itu dengan rasa tanggung jawab dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun