Di lingkungan sekolah atau tempat kerja, fenomena berkelompok sering terjadi. Kelompok-kelompok kecil ini terbentuk karena berbagai alasan, seperti kesamaan minat, latar belakang, atau kenyamanan dalam berinteraksi. Namun, berkelompok dalam lingkungan kerja memiliki dampak yang positif dan negatif.
Dari sisi positif, kelompok kecil ini dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan solidaritas di antara anggotanya. Mereka dapat saling mendukung dan berbagi informasi yang berguna, sehingga produktivitas mereka meningkat. Kelompok ini juga bisa menjadi tempat yang aman bagi anggotanya untuk mengungkapkan ide-ide mereka tanpa merasa terintimidasi oleh kelompok lain.
Namun, sisi negatifnya juga tidak bisa diabaikan. Berkelompok yang terlalu eksklusif dapat menciptakan sekat-sekat dalam lingkungan kerja. Hal ini bisa menghambat komunikasi dan kerjasama antar kelompok, yang seharusnya menjadi fondasi penting dalam sebuah tim. Ketertutupan kelompok tertentu juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman atau bahkan kecemburuan di antara rekan kerja lainnya, yang merasa terpinggirkan atau tidak diterima dalam kelompok tersebut. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa mengarah pada konflik internal yang mengganggu keharmonisan di tempat kerja.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara kebersamaan dalam kelompok dan keterbukaan terhadap seluruh anggota tim. Lingkungan kerja yang sehat adalah lingkungan di mana setiap individu merasa diterima dan dapat berkontribusi tanpa harus terjebak dalam batasan kelompok tertentu.
