Mohon tunggu...
Puspitasari Megahana
Puspitasari Megahana Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 12 Jakarta

Guru Penggerak Angkatan 5 Jakarta Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Karakteristik Lingkungan yang Menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid

3 Juli 2024   19:16 Diperbarui: 3 Juli 2024   19:31 2365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembekalan Calon Fasilitator Dasus/Intensif (Dokpri)

Karakteristik lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid (murid merdeka) 

Lingkungan yang mendukung tumbuh kembang kepemimpinan murid (murid merdeka) memiliki beberapa karakteristik penting yang perlu dipahami dengan baik. Pertama, lingkungan ini harus mampu menyediakan kesempatan bagi murid untuk menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif. Hal ini bisa dicapai melalui aktivitas-aktivitas yang menyenangkan, menantang, dan memberikan rasa pencapaian. Misalnya, proyek-proyek kelompok yang kreatif, permainan edukatif, atau kegiatan yang mendorong murid untuk mengeksplorasi minat mereka. Ketika murid merasa senang dan dihargai, mereka cenderung lebih termotivasi dan percaya diri, yang merupakan dasar dari kepemimpinan yang efektif.

Kedua, lingkungan yang ideal harus mengembangkan keterampilan interaksi sosial murid secara positif, arif, dan bijaksana. Interaksi sosial yang sehat bisa diajarkan melalui program-program yang mendorong kerja sama, empati, dan komunikasi yang baik. Misalnya, kegiatan diskusi kelompok, debat, atau simulasi situasi-situasi sosial. Dalam kegiatan seperti ini, murid belajar bagaimana mengelola konflik, mendengarkan dengan empati, dan mengekspresikan diri mereka dengan cara yang konstruktif. Keterampilan ini tidak hanya penting dalam kepemimpinan tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga, lingkungan yang mendukung harus melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam pencapaian tujuan akademik maupun non-akademik. Keterampilan ini mencakup keterampilan manajemen waktu, pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir kritis. Misalnya, guru bisa mengajarkan teknik belajar yang efektif, strategi penetapan tujuan, dan cara-cara untuk mengatasi rintangan. Dengan memiliki keterampilan-keterampilan ini, murid akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dan mencapai tujuan mereka, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.

Keempat, lingkungan yang ideal harus melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri sendiri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Murid perlu diajarkan untuk mengenali dan menghargai potensi unik mereka sendiri dan orang lain. Kegiatan seperti refleksi diri, penilaian kekuatan, dan proyek-proyek layanan masyarakat dapat membantu murid memahami bahwa setiap individu memiliki kontribusi yang berharga. Dengan demikian, mereka akan belajar menghormati diri sendiri dan orang lain, serta merasa bagian dari komunitas yang lebih besar.

Kelima, lingkungan yang mendukung kepemimpinan murid harus membuka wawasan mereka agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan, atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, maupun golongan. Misalnya, melalui mentoring, pengenalan berbagai profesi, atau kegiatan-kegiatan yang menginspirasi murid untuk berpikir besar dan bertindak demi kebaikan bersama. Dengan begitu, murid akan termotivasi untuk mengejar impian yang tidak hanya bermanfaat bagi diri mereka sendiri tetapi juga bagi masyarakat luas.

Keenam, lingkungan yang ideal harus menempatkan murid sedemikian rupa sehingga mereka terlibat aktif dalam proses belajar mereka sendiri. Ini bisa dicapai dengan memberi mereka lebih banyak kontrol dan tanggung jawab atas pembelajaran mereka. Contohnya, melalui proyek-proyek mandiri, pembelajaran berbasis proyek, atau sistem penilaian yang lebih fleksibel. Dengan keterlibatan yang tinggi, murid akan merasa lebih bertanggung jawab dan memiliki kepemilikan atas pembelajaran mereka.

Terakhir, lingkungan yang mendukung harus menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan. Murid perlu diajarkan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk bangkit kembali. Kegiatan seperti refleksi atas kesalahan, bimbingan pribadi, atau cerita-cerita inspiratif tentang ketangguhan dapat membantu murid mengembangkan sikap yang pantang menyerah.

Secara keseluruhan, lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid (murid merdeka) adalah lingkungan yang penuh dukungan, tantangan, dan kesempatan untuk belajar dan berkembang. Lingkungan ini tidak hanya fokus pada pencapaian akademik tetapi juga pada pengembangan keterampilan hidup yang akan membantu murid menjadi pemimpin yang bijaksana, empati, dan tangguh di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun