Mohon tunggu...
Puspitasari Megahana
Puspitasari Megahana Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 12 Jakarta

Guru Penggerak Angkatan 5 Jakarta Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya dengan Pendekatan Berbasis Aset dan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset

2 Juli 2024   19:47 Diperbarui: 2 Juli 2024   19:52 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia, ada banyak contoh pengembangan komunitas berbasis aset di pedesaan. Misalnya, di beberapa desa di Jawa Tengah, warga memanfaatkan aset lahan pertanian dan pengetahuan bertani untuk mengembangkan pertanian organik. Mereka membentuk kelompok tani, mengadakan pelatihan pertanian organik, dan memasarkan produk mereka secara kolektif. Hasilnya, tidak hanya meningkatkan pendapatan petani tetapi juga menciptakan komunitas yang lebih sehat dan mandiri.

Pendekatan berbasis aset juga relevan dalam konteks perkotaan. Di kota-kota besar seperti Jakarta, ada banyak inisiatif komunitas yang memanfaatkan aset lokal untuk menciptakan ruang hijau, mengorganisir kegiatan seni, atau mengembangkan usaha mikro. Misalnya, di beberapa kampung kota, warga memanfaatkan lahan kosong untuk menanam sayuran dan tanaman hias, menciptakan taman komunitas yang tidak hanya memperindah lingkungan tetapi juga menyediakan sumber pangan lokal.

Secara keseluruhan, pendekatan berbasis aset menawarkan perspektif yang positif dan memberdayakan dalam pengelolaan sumber daya komunitas. Dengan fokus pada apa yang dimiliki daripada apa yang kurang, pendekatan ini mendorong komunitas untuk mengambil inisiatif dan bertindak bersama untuk mencapai perubahan yang diinginkan. Ini bukan hanya tentang memperbaiki kondisi fisik atau ekonomi, tetapi juga tentang membangun komunitas yang lebih kuat, lebih mandiri, dan lebih harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun